... bisik-bisik ke saya titip badan...
Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, mengatakan banyak kader "pohon beringin" itu di DPR yang khawatir dipecat jika menentang Aburizal Bakrie (Ical) dalam Munas di Bali.

"Mereka bisik-bisik ke saya titip badan. Mereka bilang ke saya keadaannya sulit, karena banyak yang di-Plt-kan. Di DPR yang berani bicara ya saya dan Pak Melchias Mekeng," ujar Agun, kepada wartawan, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.

Agun yang juga anggota Tim Penyelamat Partai Golkar meyakini apabila bicara hati, 90 persen kader Golkar di DPR akan mengatakan kepemimpinan Aburizal otoriter.

Dia mengatakan loyalis Ical juga menggalang kekuatan dengan memberikan kewenangan DPD provinsi menindak DPD kabupaten/kota yang membangkang.

Menurut dia, Munas IX di Bali jauh dari nilai-nilai demokratis. Kehadiran Airlangga Hartarto dan Melchias Markus Mekeng di forum itu, kata dia, membuktikan upaya memilih Ical secara aklamasi benar terjadi.

"Pak Airlangga dan pak Mekeng ke sana itu sudah koordinasi dengan Tim Penyelamat Partai, untuk melawan Aburizal, supaya dia tidak melenggang begitu saja. Nyatanya memang tidak demokratis, dan semua fakta akan kita laporkan ke Kemenkumham," ujar dia.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Nurul Arifin, yang juga loyalis Ical membantah tudingan Munas Bali tidak demokratis. Arifin mengatakan dinamika yang diperlihatkan Golkar saat ini adalah demokrasi yang tumbuh tanpa rekayasa.

Menurut Arifin, semua mengalir tanpa tekanan dan intimidasi. "Rekomendasi-rekomendasi yang disuarakan oleh DPD I dan II adalah suara hati mereka," kata dia.



***1***

Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014