Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memastikan ajang-ajang internasional yang digelar di Indonesia pada 2025 tidak terdampak kebijakan efisiensi anggaran yang sedang dijalankan pemerintah.
"Ya pastinya, untuk (cabang olahraga) yang sudah miliki komitmen (dengan federasi internasional) itu tidak akan berdampak, pasti akan berlanjut," kata Dito Ariotedjo kepada awak media di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan dampak efisiensi anggaran pemerintahan Prabowo Subianto terhadap penyelenggaraan kejuaraan olahraga internasional di Indonesia pada 2025.
Kemenpora memangkas anggaran sebesar Rp1,29 triliun untuk penyelenggaraan program kerja pada tahun 2025 sebagai imbas dari kebijakan efisiensi anggaran.
Baca juga: Imbas efisiensi, Kemenpora pangkas anggaran hingga Rp1,29 triliun
Pagu definitif tahun anggaran 2025 yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp2,330 triliun berkurang pasca rekonstruksi menjadi Rp1,034 triliun.
Meski ada efisiensi, Dito memastikan ajang-ajang internasional yang akan digelar di Indonesia pada 2025 tetap dipersiapkan untuk diselenggarakan.
Cabang-cabang olahraga yang telah memiliki komitmen dengan federasi di tingkat internasional untuk menggelar kejuaraan dunia, kata dia, tetap mempersiapkan pelaksanaan ajang tersebut sesuai dengan yang disepakati.
Baca juga: Menpora sebut pelatnas 2025 fokus cabang potensial raih medali
Ajang-ajang internasional, kata dia, akan memberikan berbagai dampak positif bagi berbagai aspek pembangunan lain di Indonesia.
"Efisiensi ini kan bukan memotong otot (melumpuhkan), dan ajang-ajang apalagi yang skalanya internasional kan dampaknya sangat baik buat Indonesia sendiri," katanya.
Adapun, Indonesia telah dinobatkan sebagai tuan rumah untuk sejumlah ajang internasional tersebut seperti FIG Gymnastic World Championships, Asian Fencing Championships, Asian Cadet and Junior Judo Championships, dan Asian Cup Woodball Championships.
Baca juga: Presiden Prabowo jelaskan strategi efisiensinya di hadapan KIM Plus
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025