Pemberitaan di berbagai media massa, penyiksaan yang dilakukan SA, sangatlah keji dan tidak memiiki kemanusian,"
Medan (ANTARA News) - Komisi IX DPR RI minta Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan serius menangani kasus kematian dan penganiayaan tenaga kerja wanita yang dilakukan tersangka SA (51) penyalur tenaga kerja CV MJ beralamat di Jalan Madong Lubis.

"Pemberitaan di berbagai media massa, penyiksaan yang dilakukan SA, sangatlah keji dan tidak memiiki kemanusian," kata Anggota DPR RI Komisi IX, Anshory Siregar (Partai PKS) di Medan, Kamis, usai mengunjungi TKW korban penganiayaan.

Ketiga TKW yang diperlakukan secara kasar oleh tersangka SA (51), yakni Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Sedangkan, dua TKW yang tewas adalah Chichi (35) asal Malang ditemukan di Barus Jahe, Kabupaten Karo, dan Yanti (34) asal Bekasi ditemukan di Labuhan Deli Medan.

Anshory mengatakan, pihaknya akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas.

"Kita juga telah berkordinasi dengan Kapolri, Jenderal Pol Sutarman atas kasus penganiayaan TKW ini," jelasnya.

Anggota Komisi IX DPR RI yang mengunjungi tiga TKW korban penganiayaan itu, yakni Anshory Siregar (Partai PKS), Marwan Dasopang (PKB) dan Zulfikar Ahmad (Partai Demokrat).

Dalam kunjungan tersebut, ketiga anggota DPR RI itu langsung menuju Gedung Sat Reskrim Polresta Medan dan disambut Waka Polresta Medan, AKBP Yusuf Hondowan Tri Naibaho.

Usai mengunjungi para TKW itu, ketiga anggota DPR RI pergi mendatangi kediaman tersangka SA Syamsul di Jalan Madong Lubis Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Medan Timur.

Anggota Legislatif itu menyebutkan, bahwa tersangka SA adalah orang kaya.Kunjungan mereka selama 20 menit di rumah tersangka, juga dikerumuni warga setempat.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014