Jakarta (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Toronto mempromosikan budaya Indonesia melalui pameran wastra kebaya di KJRI Toronto pada Selasa (18/2).

Melalui rilis pers KJRI Toronto yang diperoleh ANTARA, Kamis (27/2), disebutkan bahwa pameran bertajuk “The Elegance of Kebaya: Heritage in Style” tersebut bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan KJRI Toronto.

Dalam sambutan pembukaannya, Konsul Jenderal RI di Toronto Dyah Lestari Asmarani menyatakan bahwa kebaya bukan hanya sebuah pakaian, melainkan cerminan warisan budaya yang kaya akan sejarah.

Dia juga mengatakan bahwa kebaya bukan hanya sebuah simbol keanggunan, melainkan juga ketangguhan perempuan Indonesia.

Pameran wastra kebaya tersebut merupakan upaya KJRI Toronto untuk turut merayakan dan mempromosikan kebaya yang masuk ke dalam daftar representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO pada 4 Desember 2024.

Sekitar 80 tamu undangan yang hadir terdiri dari para Konsul Jenderal negara sahabat, anggota Consular Corps Association in Toronto (CCAT), anggota Consular Spouse Association in Toronto (CSAT), Konsul Kehormatan, pelaku bisnis, pejabat pemerintahan Kanada, serta masyarakat Indonesia dan Kanada secara umum.

Peragaan wastra kebaya itu menghadirkan dua perancang busana terkemuka Indonesia, yaitu Coreta Louise dan Hengki Kawilarang, yang dibagi ke dalam 3 sesi pertunjukan yaitu sesi pertama yang mempersembahkan koleksi kebaya nasional dengan brand Agni.

Sesi kedua menghadirkan koleksi Kebaya Noni dari Minahasa, Sulawesi Utara, dan sesi ketiga yang menghadirkan kebaya rancangan Hengki Kawilarang.

Sekitar 32 koleksi kebaya ditampilkan dengan anggun oleh para peragawati yang terdiri dari diaspora Indonesia, mahasiswi dan sahabat yang mencintai dan mendukung budaya Indonesia.

Coreta Louise dan Hengki Kawilarang menyatakan bahwa acara itu bertujuan tidak hanya untuk mempromosikan kebaya dan warisan budaya Indonesia, melainkan juga untuk memperkuat hubungan lintas budaya, dan menyoroti dedikasi Indonesia dalam melestarikan wastra tradisionalnya.

Baca juga: Rendang dan telor balado "diserbu" di Vancouver

Pewarta: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025