Hangzhou (ANTARA) - "Satu, dua, tiga, empat, lima," ujar Fu Jiangyan, pemilik toko kaus kaki di Yiwu, China timur, saat mengulangi angka-angka tersebut di depan kamera ponselnya. Dengan bantuan perangkat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), video yang memperlihatkan dirinya memperkenalkan produk kepada calon pelanggan dengan fasih dalam 36 bahasa pun siap diunggah ke akun Facebook miliknya.
Chinagoods merupakan platform layanan digital komprehensif yang dikembangkan oleh administrasi pasar Yiwu, pusat internasional untuk produksi dan perdagangan komoditas kecil.
Platform ini telah mengintegrasikan AI untuk menciptakan berbagai produk, membantu bisnis mengembangkan alat pemasaran daring dan terhubung dengan perdagangan internasional.
Fu menggunakan DeepSeek, salah satu perangkat AI, untuk membantunya menulis naskah video, dan sebuah aplikasi pembuat video untuk menciptakan video-video yang menyesuaikan gerakan bibirnya serta musik latar dengan bahasa dan preferensi pelanggan di berbagai kawasan.
Fu telah bekerja di bidang penjualan kaus kaki di Yiwu selama 20 tahun. Selain di China, dia juga memiliki berbagai klien di Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika. Berkat perangkat AI yang efisien yang dia gunakan untuk mengatasi kendala bahasa, jalur perdagangan luar negerinya telah diperluas secara signifikan.
"Video saya yang paling banyak ditonton di Facebook telah ditonton sebanyak 54.000 kali," ungkapnya dengan penuh kegembiraan.
Setelah integrasi DeepSeek, berbagai aplikasi AI pada platform tersebut telah meningkatkan secara signifikan berbagai fungsionalitas seperti pembuatan konten, pembuatan video, desain gambar, dan respons multibahasa, menurut Lou Qinfeng, direktur teknis perusahaan mahadata (big data) pasar komoditas kecil Yiwu.
Sun Lingyan dari Chinagoods sibuk berkeliling pasar untuk mengajari pedagang cara menggunakan aplikasi platform tersebut.
"Jika pedagang belum menguasai AI, tidak berlebihan jika dikatakan mereka berisiko tidak dapat memperoleh penghasilan dalam bisnis masa depan. Oleh karena itu, kami ingin membuat para pedagang pasar mampu memanfaatkan perangkat AI semudah menggunakan kalkulator," katanya.
Setelah pelatihan, banyak pedagang memperoleh keterampilan baru dan menerima pesanan yang signifikan.
Pedagang mainan bernama Sun Lijuan telah memangkas biaya desain katalog produknya, yang sebelumnya memerlukan alih daya (outsourcing), menjadi nol. Setelah video buatan AI yang dibuatnya diunggah ke platform media sosial luar negeri, video tersebut ditonton lebih dari 100.000 kali dan dia menerima pesanan dari klien Polandia untuk 20.000 boneka.
"Bahkan tanpa latar belakang desain atau pembuatan film profesional, konten kreatif dapat dibuat dengan cepat, sehingga mempercepat kemajuan bisnis secara signifikan," kata Sun.
Layanan bos digital, staf pemasaran AI, dan asisten AI kini banyak digunakan dalam perdagangan pasar di Yiwu. Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 30.000 pedagang saat ini menggunakan berbagai teknologi AI untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Aplikasi AI yang dikembangkan secara independen oleh Yiwu telah digunakan lebih dari 1 miliar kali.
"Kami selalu menggunakan model AI yang paling mutakhir. Sebagai 'supermarket dunia', Yiwu bertujuan mengikuti teknologi mutakhir, merangkul AI, dan memberikan kemudahan yang lebih besar serta meningkatkan efisiensi bagi para pedagang," ungkap Lou.
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025