Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Dua petani yang tersambar petir saat menyiapkan kebun singkong di Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Perhutani tepatnya di Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jabar, pada Rabu (26/2) kondisinya sudah membaik.
"Satu korban sudah pulang dan satu lagi masih menjalani rawat inap di RSUD Palabuhanratu," kata Humas RSUD Palabuhanratu Billy Agustian di Sukabumi, Kamis.
Adapun korban tersambar petir yang sudah pulang setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit yakni Ahmad Haris atau Indris (62) warga Kampung Citepustengah, RT 02/13, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.
Korban mengalami luka bakar 20 persen dan menolak untuk dirujuk ke rumah sakit lain untuk mengobati luka bakarnya dan lebih memilih tetap dirawat di RSUD Palabuhanratu.
Baca juga: Empat petani di Sukabumi tersambar petir dua diantaranya tewas
Baca juga: BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas kota besar hari ini
Sementara, Dodo (23) warga Kampung Pasirlame, RT 03/09, Desa/Kecamatan Ciemas pada Kamis pagi, memilih untuk pulang karena hanya mengalami luka bakar ringan, namun sebelumnya sempat dirawat.
Menurut Billy, empat korban tersambar masuk RSUD Palabuhanratu pada pada Rabu siang, dua korban yakni Ahmad Saepuloh (36) warga Kampung Cigadog III, RT 03/01, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan dan Abas (55) warga Kampung Pasirlame, RT 03/09, Desa/Kecamatan Ciemas tiba di rumah sakit dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Sementara Dodo dan Idris tidak sadarkan diri. Untuk dua korban selamat langsung mendapatkan penanganan medis dari tim medis RSUD Palabuhanratu dan setelah diberi obat, kondisi keduanya semakin membaik.
Sebelumnya, empat petani yang tengah menggarap lahan di kawasan HTR Perhutani di Kecamatan Simpenan tersambar petir saat sedang berteduh di saung bambu pada Rabu.*
Baca juga: 4 buruh tani di Demak meninggal akibat tersambar petir
Baca juga: Perjalanan 30 kereta jarak jauh terganggu akibat sambaran petir
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025