Srinagar, Kashmir-India (ANTARA News) - Sedikitnya 21 orang termasuk delapan personel militer India, tiga polisi dan delapan gerilyawan tewas pada Jumat (5/12), dalam serangkaian serangan mematikan yang mengguncang Kashmir-India, selama pemungutan suara berlangsung.

Serangan pertama dilancarkan terhadap benteng militer India di dekat Jalur Pemantauan (LoC), yang membagi Kashmir.

Enam gerilyawan yang diidentifikasi oleh militer India sebagai orang asing melancarkan serangan terhadap Desa Mohra di Kota Garnisun Uri, sekitar 95 kilometer di sebelah baratlaut Kota Srinagar, Ibu Kota Musim Panas Kashmir yang dikuasai India.

"Enam gerilyawan dibunuh dalam serangan yang berlangsung selama enam jam," kata seorang juru bicara militer yang berpusat di Srinagar, sebagaimana dikutip Xinhua.

"Selama operasi itu, seorang perwira dan tujuh prajurit militer, selain seorang asisten inspektur dan dua personel polisi mengorbankan nyawa mereka."

LoC adalah perbatasan de fakto yang memisahkan Kashmir menjadi wilayah yang dikuasai India dan Pakistan.

Gerilyawan menyerbu daerah garnisun tersebut pada pukul 03.10 waktu setempat Jumat. Mereka melepaskan tembakan dan mengincar polisi serta tentara India, sehingga memicu baku tembak sengit.

Selama bentrokan itu, satu barak militer juga terbakar dan musnah dilahap si jago merah. Petugas pemadam yang sudah berada di luar harus menunggu sampai baku-tembak berhenti, untuk menjinakkan si jago merah.

Beberapa jam sesudah itu, serangan kedua dilancarkan di luar Kota Srinagar, tempat para penyerang --termasuk seorang komandan kelompok gerilyawan Lashkar-e-Toiba-- tewas setelah baku tembak yang berlangsung singkat.

"Polisi pada sore ini menewaskan dua gerilyawan dalam baku-tembak di Daerah Soura, Srinagar, setelah mereka menembaki satu rombongan patroli polisi," kata seorang juru bicara polisi. Gerilyawan yang tewas termasuk seorang komandan Lashkar-e-Toiba (LeT).

Di Kota Kecil Shopian di bagian selatan wilayah itu, satu granat meledak pada siang hari. Namun polisi mengatakan ledakan tersebut disebabkan oleh granat asap dan tak ada laporan mengenai kerusakan.

Dua warga sipil tewas dan 11 orang lagi cedera setelah satu granat yang dilemparkan oleh tersangka gerilyawan luput dari sasaran yang dituju dan meledak di jalanan, kata polisi.

Korban cedera segera dibawa oleh pejalan kaki ke rumah sakit.

Menurut laporan, beberapa menit sebelum serangan itu seorang politikus pro-India yang mencalonkan diri dalam pemilihan umum lokal sedang melakukan kegiatan di jalan kota kecil tersebut.

Serangan itu dilancarkan tiga hari sebelum pertemuan terbuka Perdana Menteri India Narendra Modi di Srinagar. Modi dijadwalkan berpidato di hadapan peserta pertemuan terbuka tersebut di Ibu Kota Kashmir-India pada Senin untuk mendesak rakyat agar memberi suara buat Partai Bharatiya Janata (BJP) dalam pemilihan umum lokal yang sedang berlangsung.

Kashmir-India adalah wilayah dengan mayoritas warga orang Muslim. Walapun partai regional --Konferensi Nasional (NC) dan Partai Rakyat Demokratik (PDP)-- biasanya memainkan peran penting dalam pembentukan pemerintah, tahun ini BJP berusaha meraih 44 kursi lebih di Majelis dengan 87 anggota, badan pembuat keputusan di wilayah itu.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014