FGD yang berlangsung pada Sabtu (6/12) itu bertujuan merumuskan poin-poin transformasi dan mengumpulkan persepsi masyarakat dan internal gerakan pramuka,"
Makassar (ANTARA News) - Hasil "Focus Group Discussion" (FGD) atau diskusi terbatas tentang "Transformating and Rebranding" Gerakan Pramuka di Makassar, antara lain menyarankan gerakan itu memiliki juru bicara tingkat nasional.

"FGD yang berlangsung pada Sabtu (6/12) itu bertujuan merumuskan poin-poin transformasi dan mengumpulkan persepsi masyarakat dan internal gerakan pramuka," kata Dewan Kerja Penegak dan Pandega dan Andalan Daerah Pramuka Sulsel, Sudin Mamu, di Makassar, Minggu.

Hadir dalam FGD tersebut antara lain dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adillah Yuswanti selaku andalan nasional yang membuka acara, kemudian dilanjutkan dengan pengisian borang yang dipandu oleh Adnan Mubarak selaku peneliti.

"Borang/formulir isian tersebut berisikan pertanyaan yang menanyakan pendapat atau opini responden terhadap hal-hal yang menggali persepsi tentang kepramukaan," jelas Sudin.

Sudin mengatakan responden yang hadir sebanyak 20 orang, di antara responden tersebut terdapat unsur tokoh pemuda dan pengus muda.

Tokoh muda diwakili oleh Upel Nasruddin (sekretaris KNPI Sulsel) dan Yessi Yoanna Ariestani (AMPI Sulsel/purna ketua LP3 KNPI), sedangkan unsur pengusaha muda antara lain Herman Heizer (Direktur Celebes Research Center) dan Muh. Ramli Rahim (Direktur Bimbingan Belajar/kontraktor).

Menurut Sudin, kesimpulan yang didapatkan dari hasil diskusi antara lain Gerakan Pramuka perlu menata keorganisasian, melibatkan media sebagai partner dalam menyampaikan pesan dan informasi serta melibatkan masyarakat dalam kegiatan yang bersifat umum.

"Selain itu, Gerakan Pramuka secara nasional memiliki Juru Bicara sebagai pemandu informasi dari pramuka kepada publik, serta rebranding dengan tidak mengutamakan kepada perubahan gambar, logo, dan atribut, tetapi lebih konsen kepada penataan pola pembinaan dalam gerakan pramuka," pungkasnya.

Pewarta: Nurhaya J. Panga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014