Pangkalpinang (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Kepulauan Bangka Belitung bersama Basarnas dan Pemerintah Kabupaten Bangka menanam 1.000 bibit mangrove sebagai upaya memperkuat ekosistem pesisir Pantai Batuampar, Bangka.

"Penanaman bibit mangrove dalam rangkaian hari ulang tahun ke-53 Basarnas ini merupakan salah satu bentuk komitmen kita terhadap pelestarian lingkungan, Ini juga upaya mitigasi bencana pesisir yang semakin penting di tengah perubahan iklim global," kata General manajer PLN UIW Babel Dini Sulityawati di Pangkalpinang, Minggu.

Menurut dia, kegiatan itu juga bentuk penegasan komitmen PLN dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada perlindungan lingkungan, energi hijau, dan keberlanjutan sosial.

Melalui penanaman bibit mangrove tersebut juga merupakan bagian dari komitmen PLN terhadap upaya menjaga keseimbangan ekosistem serta keberlanjutan lingkungan.

Menurut Dini, PLN tidak hanya berfokus pada penyediaan listrik, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sosial.

"Dengan menanam mangrove di pesisir ini bentuk langkah nyata kita mengurangi abrasi, menjaga ekosistem pesisir dan mendukung kehidupan masyarakat sekitar," ujarnya.

Baca juga: Peringati HPSN, seribuan bibit pohon mangrove di tanam di Pulau Pari

Sebagai bagian dari implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), PLN juga menunjukkan komitmen dalam mendukung pelestarian lingkungan dengan mengintegrasikan inisiatif ini dalam kerangka ESG (Environmental, Social, and Governance).

Langkah ini memperkuat posisinya sebagai perusahaan yang mendukung energi hijau dan Energi Baru Terbarukan (EBT), dengan menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Kolaborasi dalam penanaman mangrove ini menjadi cermin program PLN Peduli, yang telah lama berfokus pada upaya konservasi dan pemberdayaan masyarakat.

Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Basarnas dan Pemkab Bangka menjadi kekuatan sinergi dalam mencapai tujuan bersama untuk kelestarian alam.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa mengatakan keberadaan hutan mangrove vital dalam mitigasi bencana, terutama dalam menghadapi potensi gelombang pasang dan abrasi pantai.

Mangrove memiliki peran strategis dalam mengurangi dampak bencana di wilayah pesisir, dengan adanya ekosistem mangrove yang sehat, maka dapat mengurangi risiko bencana.

Baca juga: PNM bersama relawan bakti BUMN tanam 1.000 pohon mangrove di Sulteng

"Dengan menjaga lingkungan tetap lestari kami yakin akan meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir terhadap bencana alam," katanya.

Asisten Bupati Bangka Boy Yandra menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan itu dan berharap dapat terus dilanjutkan.

"Kami mendukung upaya kolaborasi ini. Penanaman mangrove bukan hanya investasi untuk lingkungan, tetapi juga untuk masa depan masyarakat Bangka yang bergantung pada ekosistem pesisir," ujarnya.

Sejalan dengan inisiatif ini, relawan lingkungan PLN UIW Babel dan Srikandi PLN turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan penanaman mangrove serta berbagai aksi sosial dan lingkungan lainnya. Hal ini membuktikan kepedulian terhadap kelestarian alam dan keberlanjutan bukan hanya menjadi tanggung jawab perusahaan, tetapi juga bagian dari semangat kolaborasi dan peran aktif seluruh elemen PLN.

Sejalan dengan inisiatif ini, peran relawan lingkungan PLN UIW Babel dan Srikandi PLN yang turut berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan. Ini menjadi bukti bahwa kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan juga merupakan bagian dari keberlanjutan yang diusung oleh PLN.

Penanaman mangrove ini, selain memberikan manfaat jangka panjang bagi kelestarian alam, juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir terhadap perubahan iklim dan ancaman bencana alam.

Kedepannya, PLN berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program serupa yang sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi pemimpin dalam penyediaan energi berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga: Pemkab Kotabaru tanam 26.000 bibit mangrove atasi abrasi

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025