Jakarta (ANTARA News) - Tiga anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri akan berangkat ke Busan, Korea Selatan (Korsel), untuk membantu mengidentifikasi para korban kapal penangkap ikan Oryong 501 tenggelam.

"Mudah-mudahan tiga anggota tim DVI itu sudah tiba di Busan pada tanggal 20 Desember," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Agus Rianto di Jakarta, Rabu.

Anggota tim DVI yang berangkat ke Korea Selatan terdiri atas satu spesialis forensik, satu orang ahli DNA, dan satu ahli daktiloskopi.

"Seluruh jenazah para korban akan dibawa ke Busan untuk diidentifikasi," katanya.

Hingga saat ini 17 dari 35 warga negara Indonesia yang tercatat sebagai anggota kru kapal itu sudah ditemukan. Dari jumlah tersebut, tiga orang selamat dan 14 lainnya ditemukan tewas.

"Delapan belas orang masih belum ditemukan," katanya.

Sementara proses pengambilan sampel DNA keluarga korban sebagian besar telah rampung. Namun beberapa di antaranya masih memerlukan pengambilan sampel ulang.

"Ada beberapa yang kami resampling karena ternyata ada keluarga yang lebih dekat hubungan kekerabatannya dengan korban. Semoga secepatnya ini bisa selesai," katanya.

Polri menargetkan seluruh profil DNA korban bisa terdata di Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri sebelum tanggal 18 Desember 2014.

Pada Senin (1/12), kapal penangkap ikan berbendera Korea Selatan, Oryong 501, tenggelam di Laut Bering, Rusia. Tiga warga negara Indonesia selamat dalam musibah tersebut.

Menurut Agus, berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri ada 35 WNI yang menjadi anak buah kapal tersebut dari total 60 orang awak kapal Oryong.

"Sebanyak 35 WNI, 13 Filipina, 11 WN Korea Selatan, satu orang Rusia sebagai inspektur kapal," ujarnya.

Di antara 35 warga negara Indonesia yang menjadi korban berasal dari Jakarta tiga orang, dan Jawa Barat delapan orang (Bandung satu orang, Tasikmalaya satu orang, Indramayu empat orang dan dua orang dari Cirebon).

Selain itu ada 17 orang dari Jawa Tengah (Brebes enam orang, Tegal 10 orang, Pemalang satu orang), tiga orang dari Maluku, satu orang dari Jawa Timur, satu orang Papua, satu orang Sulawesi Utara, satu orang dari Sulawesi Selatan.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014