Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar 2,5 juta dolar AS atau sekitar Rp40 miliar di pameran Gulfood 2025, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis menyampaikan hasil pameran ini menjadi bukti produk mamin Indonesia berhasil memenuhi standar global.

"Produk mamin Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik dan mampu bersaing dengan produk negara lain. Gulfood merupakan ajang yang sangat tepat untuk dimanfaatkan sebagai ajang promosi karena menjanjikan eksposur tinggi ke pasar global," kata Dubes Husin dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Tercatat lebih dari 45 perusahaan Indonesia, ambil bagian dalam pameran tersebut. Dari jumlah ini, lima di antaranya merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang difasilitasi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai.

Berbagai produk yang ditampilkan, antara lain, makanan ringan (snacks), biskuit, bahan makanan seperti minyak nabati dan hewani, santan, rempah, dan produk-produk perikanan.

Kepala ITPC Dubai Widy Haryono mengatakan ikan kaleng menjadi primadona di antara berbagai macam produk mamin Indonesia yang dipamerkan.

Baca juga: Produk makanan dan minuman Indonesia dipromosikan di KRI SIM-367

Produk ini menghasilkan permintaan terbesar senilai 1,3 juta dolar AS. Negara asal pembeli terbesar, antara lain, Irak, Iran, Suriah, Arab Saudi, dan Mesir.

Selain itu, produk biskuit berhasil menarik perhatian pembeli asal Palestina, Qatar, Bahrain, Arab Saudi, UEA, dan Yaman. Kemudian, wafer mencatatkan permintaan dari pembeli asal UEA, Oman, Yaman, dan Nigeria.

Selanjutnya, kerupuk mendapat permintaan cukup tinggi dari UEA dan India. Sedangkan, produk mi instan mencatat permintaan yang tinggi dari UEA, India, dan Filipina.

"Minat yang kuat terhadap produk-produk Indonesia mencerminkan kepercayaan yang besar terhadap merek-merek Indonesia dan kemampuan mereka dalam memenuhi standar global. Hal itu menguatkan komitmen kami dalam mendorong produsen Indonesia berkompetisi di pasar internasional, meningkatkan kemitraan perdagangan, dan mengeksplorasi peluang-peluang baru,"
kata Widy.

Baca juga: Produk mamin Indonesia catatkan potensi transaksi Rp733,4 miliar di AS

Pada 2024, total perdagangan Indonesia-UEA mencapai 5,05 miliar dolar AS, atau meningkat 1,08 persen dibanding 2023. Ekspor Indonesia ke UEA senilai 3,06 miliar dolar AS, dan impor Indonesia dari UEA sebesar 1,99 miliar dolar AS dan Indonesia surplus perdagangan terhadap UEA senilai 1,07 miliar dolar AS.

Produk ekspor Indonesia ke UEA, antara lain, barang perhiasan dan bagiannya, minyak kelapa sawit dan fraksinya, mobil dan kendaraan bermotor lainnya terutama yang dirancang untuk pengangkutan orang, kain tenunan dari benang filamen sintetik, serta kertas dan kertas karton tidak dilapisi.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025