tambahan armada yang baru ini, lebih menjawab kebutuhan masyarakat terkait persoalan sampah
Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau menambah 14 unit truk arm roll dalam mengatasi tumpukan sampai di sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
"Saya yakin dengan dukungan sarana dan prasarana yang kita punya saat ini, permasalahan sampah bisa kita bereskan, Semoga dengan tambahan armada yang baru ini, lebih menjawab kebutuhan masyarakat terkait persoalan sampah," kata Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Selasa.
Ia mengatakan masalah sampah masih menjadi perhatian serius dari pemkot sehingga tambahan armada ini akan meningkatkan efisiensi dalam menangani persoalan sampah.
Untuk semakin meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah, Pemkot Batam juga merencanakan pengadaan satu unit buldozer tambahan.
"Anggaran Dinas Lingkungan Hidup tahun ini merupakan salah satu yang terbesar. Maka anggaran yang besar harus diimbangi dengan kinerja yang lebih hebat lagi," ujar dia.
Baca juga: Rapala Bakamla RI kumpulkan sampah hingga 6,8 ton di Batam
Baca juga: DLH Batam minta masyarakat manfaatkan Program Bank Sampah
Selain penanganan soal sampah, Amsakar juga menyoroti sejumlah persoalan lain yang menjadi perhatiannya setelah menjalani retreat selama tujuh hari di Malang, salah satunya terkait penataan baliho dan perbaikan fasilitas sekolah.
"Selama tujuh hari kami retreat di Malang, ada beberapa poin yang menjadi atensi Presiden yang diharapkan dilaksanakan di daerah, selain masalah sampah, baliho, juga perbaikan fasilitas sekolah yang kurang layak," kata dia.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Kepulauan Riau berupaya menuntaskan penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) liar di wilayah setempat.
Kepala DLH Kota Batam Herman Rozie di Batam, Kamis, mengatakan kondisi saat ini, hampir di seluruh ruas jalan terdapat tumpukan sampah yang biasanya dikenal dengan TPS liar.
Ia menyampaikan keterbatasan lahan menjadi kendala utama Batam yang tidak memiliki TPS yang layak.
"TPS yang layak itu adalah tempat yang memang khusus untuk penampungan sementara. Di atas lahan berdiri TPS yang bisa menampung sampah warga, sebelum dibawa ke TPA. Ada tembok pembatas sehingga aman untuk menampung sampah, agar tidak berserakan," ujar Herman.
Baca juga: Menteri LH: Ada tahapan sebelum tutup total TPA sampah "open dumping"
Baca juga: Pilah sampah sejak dini, kunci atasi krisis lingkungan
Baca juga: Mengurangi sampah plastik untuk lingkungan yang baik dan sehat
Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025