Beijing (ANTARA) - Bangkitnya perusahaan teknologi China seperti DeepSeek telah menyoroti pendekatan inovatif dan inklusif dalam pengembangan sains dan teknologi China, kata Lou Qinjian, juru bicara (jubir) sesi ketiga Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress/NPC) China ke-14.
Dalam konferensi pers pada Selasa (4/3), Lou menuturkan DeepSeek mengikuti jalur teknologi sumber terbuka (open-source), yang telah memfasilitasi penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang lebih luas di seluruh dunia serta menyumbangkan kearifan China kepada dunia.
Sebelumnya pada tahun ini, perusahaan rintisan (start-up) teknologi China DeepSeek mengguncang industri AI global dan pasar modal dengan memperkenalkan suatu chatbot open-source dan populer.
Lou menuturkan AI sebagai pendorong penting dalam babak baru revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan transformasi industri, sembari mengakui bahwa pengembangan teknologi AI "disertai dengan serangkaian risiko dan tantangan yang belum diketahui".
"Pemerintah China sangat mementingkan pengembangan AI dan pencegahan risiko terkait," ujar Lou, seraya menambahkan bahwa China melindungi privasi dan keamanan data sesuai dengan hukum.
Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025