Cesis, Latvia (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Estonia mengatakan pesawat Rusia telah melanggar wilayah udaranya selama akhir pekan, saat tiga negara Baltik dan Polandia menyatakan keprihatinan atas kegiatan militer Rusia belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

Tindakan-tindakan Rusia di Ukraina, termasuk pencaplokan Maret atas semenanjung Krimea, telah menyebabkan ketakutan Polandia dan trio tetangga Baltik Estonia, Latvia dan Lithuania - semua anggota NATO baru yang sebelumnya didominasi oleh Moskow.

"Kami telah melihat gerakan besar-besaran di udara," kata Menteri Pertahanan Estonia Sven Mikser kepada wartawan Jumat setelah dua hari pembicaraan di Latvia dengan timpalannya dari Polandia dan negara-negara Baltik.

"Kami telah melihat jarak jauh pembom strategis terbang, yang tidak biasa mengunjungi wilayah kami. Mereka bergerak tak perlu provokatif.

"Kami memiliki setidaknya satu insiden pelanggaran wilayah udara negara kami, juga selama akhir pekan," tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Menteri Pertahanan Polandia Tomasz Siemoniak mengatakan Kamis bahwa "untuk beberapa hari sekarang ini" telah ada "aktivitas Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya dari armada Baltiknya ke atas laut Baltik".

Negara-negara Baltik menggemakan pernyataan pada Jumat, sementara bersikeras mereka menolak diintimidasi.

"Setiap langkah agresif oleh kekuatan eksternal terhadap sekutu NATO akan menemui tanggapan langsung dan tegas," kata Mikser.

"Tidak ada keraguan bahwa NATO secara kolektif jauh lebih unggul daripada Rusia saat pihaknya mendatangkan kekuatan militer konvensional."

NATO mengatakan lebih dari 30 pesawat Rusia dicegat di ruang internasional di atas Laut Baltik dan lepas pantai Norwegia pada Senin saja, demikian AFP melaporkan.

(SYS/H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014