Media boleh tajam, tapi tetap mendidik, bukan tajam yang melukai, bukan tajam yang menusuk, media boleh menggigit tapi jangan melukai,"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan pers harus memberikan kritikan yang membangun bukan kritikan yang justru mendorong rasa pesimis.

"Media boleh tajam, tapi tetap mendidik, bukan tajam yang melukai, bukan tajam yang menusuk, media boleh menggigit tapi jangan melukai," kata Presiden saat menghadiri acara puncak peringatan ulang tahun Perum LKBN Antara ke-77 di Wisma Antara, Jakarta, Kamis malam.

Kepala Negara mengatakan saat ini pers seiring dengan suasana keterbukaan bisa memberitakan apa saja dan memberitakan siapa saja, namun di sisi lain hal itu harus diiringi kesadaran untuk memberikan penyelesaian masalah.

"Menggigit tapi yang mendidik, bukan yang melukai, bukan mendidik yang membuat berdarah. Sekarang ini karena media industri maka yang dilihat adalah kebutuhan pasar, pasar senang sensasional yang disampaikan hal-hal yang sensasional. Padahal untuk kebaikan dan kemajuan bangsa media bisa menggerakkan dan mengorganisir masyarakat bisa mencerahkan dan mendidik dalam hal apapun," katanya.

Presiden menjelaskan media harus menumbuhkan optimisme pada masyarakat dari berita yang dihasilkan.

"Kalau hal-hal seperti itu kita teruskan yang terbangun adalah sebuah opini negara persepsi negara yang kalau dilihat menjadi sesuatu yang negatif. Sesuatu yang menjadikan kita pesimis, padahal yang kita ingin bangun ke depan adalah harapan yang penuh optimisme," paparnya.

Dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo menerima penghargaan Antara Achievement Award dalam peringatan puncak hari ulang tahun LKBN Antara ke-77 di Jakarta, Kamis malam.

Presiden Joko Widodo yang hadir didampingi Menkominfo Rudiantara menerima Antara Achievement Award yang diserahkan oleh Direktur Utama LKBN ANtara Saiful Hadi.

Dalam acara yang berlangsung di Audiotorium Adhiyana Wisma Antara, sejumlah tokoh juga menerima penghargaan Antara Award.

Keenam Kepala Daerah yang menerima Antara Award antara lain Plt Gubernur Banten Rano Karno, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya, Walikota Bandar Lampung Herman, Walikota Serang Haerul Jaman, Walikota Ambon Richard Louhenapessy serta empat kantor berita mitra LKBN Antara Thomson-Reuters, AFP, Bloomberg dan Bernama.

Tolak ukur dalam penilaian antara lain dapat menginsipirasi publik termotivasi memberikan hal yang terbaik bagi bangsa.

Penilaian lain juga adalah tokoh dan putera-puteri yang terpilih tidak sedang tersangkut masalah hukum dan prestasi yang dicapai membawa citra baik bangsa.

Hadir juga dalam acara tersebut Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo, Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung, Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek, pimpinan BUMN dan sejumlah pejabat lainnya.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014