Seoul (ANTARA) - Korea Utara mengecam latihan militer gabungan skala besar yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel), demikian dilaporkan Korean Central News Agency (KCNA), Senin (10/3).
Meskipun Korea Utara telah berulang kali memperingatkan, AS dan Korsel masih terus melakukan latihan militer gabungan skala besar tersebut, yang merupakan "tindakan provokatif berbahaya dan memicu situasi akut di semenanjung Korea," kata KCNA, mengutip sebuah pernyataan pers yang dirilis oleh Departemen Pers dan Informasi Kementerian Luar Negeri Korea Utara.
Konfrontasi politik dan militer Korea Utara (Republik Rakyat Demokratik Korea/RRDK)-AS "semakin mendekati ambang batas terjadinya 'ledakan' akibat gencarnya perang AS yang secara langsung mengarah pada RRDK," dengan pola konfrontasi yang semakin berbahaya, ungkap pernyataan itu.
Menurut kantor berita Yonhap, Korsel dan AS memulai latihan militer gabungan tahunan yang dinamai "Perisai Kebebasan" (Freedom Shield) pada Senin.
Latihan selama 11 hari itu menampilkan latihan simulasi komputer dan pelatihan di lapangan untuk memperkuat interoperabilitas di antara kedua negara sekutu tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025