Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara menetapkan Silmy Karim sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero) menggantikan Sudirman Said yang kini menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara Bidang Usaha Industri Primer dan Industri Strategis Muhammad Zamkhani mengangkat Silmy Karim sebagai Direktur Utama Pindad periode 2014-2019 di Kementerian Badan Usaha Milik Negara Jakarta, Senin.

Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham PT Pindad juga menetapkan Wahyu Utomo sebagai Direktur Operasional Produk Industrial, Tri Hardjono sebagai Direktur Operasional Produk Pertahanan dan Keamanan, serta Sanatha Ali Yusuf sebagai Direktur Keuangan dan Human Capital.

Sesuai amanat Undang-Undang Kemandirian Pertahanan No. 16 Tahun 2014, Pindad adalah pihak yang menyediakan alat persenjataan dan amunisi untuk TNI Angkatan Darat/Angkatan Laut dan Polri.

Silmy mengatakan dia akan melanjutkan transformasi yang sudah dijalankan oleh direksi perusahan sebelumnya.

"Dari sisi korporasi di Pindad terdapat SDM dan sistem ini yang ditransformasi. Proses transformasi sudah dimulai saat di bawah kepemimpinan Pak Sudirman Said. Saya sudah pelajari dan akan lanjutkan," katanya.

Ia menambahkan, tiga target transformasi Pindad adalah memenuhi keinginan pemerintah untuk memenuhi alutsista, memenuhi spesifikasi dan kualitas dari konsumen, dan menyiapkan Pindad agar mampu bersaing dengan produsen senjata internasional.

Silmy Karim adalah lulusan Naval Postgraduate School, US Navy, Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai profesional yang memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan pertahanan dan telah lama menggeluti masalah kebijakan dan seluk beluk industri pertahanan di Indonesia

Ia telah mengikuti pendidikan pertahanan di berbagai institusi seperti NATO School di Jerman, dan George C. Marshall European Center for Security Studies di Jerman.

Di tingkat internasional, Silmy pernah berkarir pada FMC Corporation, salah satu perusahaan kimia terkemuka di dunia yang memenuhi kebutuhan sektor pertanian, industri, energi dan pasar global.

Di dalam negeri, ia pernah menjadi Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan menjadi Juru Bicara Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Kementerian Pertahanan.

Lulusan terbaik program pendidikan pemimpin muda Lemhanas ini juga pernah berkarir di PT Pal Indonesia (Persero).

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014