New York (ANTARA) - Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) memperingatkan bahwa krisis air parah telah mencapai titik kritis di Jalur Gaza, di mana 90 persen penduduknya tidak bisa mendapatkan air minum yang aman.
Pejabat UNICEF di Gaza, Rosalia Poulin, melaporkan bahwa 600.000 penduduk Gaza sempat mendapatkan kembali air minum pada November 2024, tetapi kemudian tidak bisa lagi.
Badan-badan PBB memperkirakan bahwa 1,8 juta warga di wilayah kantong Palestina itu, yang lebih dari separuhnya adalah anak-anak, saat ini membutuhkan air, sanitasi, dan bantuan kesehatan.
UNICEF menekankan bahwa situasi saat ini terus memburuk setelah Israel memutus aliran listrik ke Gaza sehingga mengganggu desalinasi air yang sangat dibutuhkan di wilayah itu.
Sumber: WAFA-OANA
Baca juga: Mesir kecam tindakan Israel putus aliran listrik ke Jalur Gaza
Baca juga: Israel bunuh 137 warga Palestina sejak gencatan senjata di Gaza
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025