Jakarta (ANTARA News) - Pemegang saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) menyetujui perubahan penggunaan sebagian dana hasil penawaran saham perdana (IPO) sebesar Rp522 miliar untuk mendukung pengembangan usaha.

"Dana IPO difokuskan untuk meningkatkan efisiensi dan pengembangan rencana bisnis perseroan," kata Direktur Utama Berau Coal Energy, Amir Sembodo usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan pertambangan batu bara tersebut di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan RUPSLB menyetujui penggunaan dana IPO sebagian untuk penambahan kapasitas fasilitas pengolahan batu bara, "loading conveyor" dan "hauling road" di lokasi tambang Lati, Binungan dan Sambarata, Kalimantan Timur.

Rencana strategis lainnya, menurut Amir, yaitu pembangunan terminal batu bara di Suaran, penambahan dua unit fasilitas tongkang pengangkut batu bara hingga menjadi delapan unit serta pencadangan untuk pembayaran kewajiban perusahaan dan anak perusahaan.

Terkait dengan upaya peningkatan kinerja perusahaan, manajemen BRAU memprioritaskan operasional tambang pada pit yang memiliki keuntungan tinggi dan biaya operasi rendah.

Program inovasi dan efisiensi yang dijalankan antara lain melalui renegosiasi biaya kontraktor tambang, efisiensi penggunaan bahan bakar serta peningkatan pengawasan operasional tambang, katanya.

Per September 2014, produksi batu bara perseroan mencapai 18,6 juta metrik ton (MT) dengan tingkat penjualan 18,2 juta MT. Sekitar 16 persen merupakan penjualan domestik sisanya 84 persen untuk ekspor. "Pasar China dan India masih menguasai tujuan ekspor perusahaan," ujarnya.

Target produksi dan pengapalan Berau Coal pada 2014 yang telah disetujui Kementerian ESDM sebanyak 24,2 juta metrik ton. sementara produksi tahun 2015 ditargetkan dapat meningkat menjadi 27 juta ton. "Kami masih dalam jalur yang tepat untk mencapai tingkat produksi tersebut," ujar Amir.

Berau Coal Energy Tbk yang melakukan IPO pada Agustus 2010 merupakan pemegang 90 persen saham PT Berau Coal, pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) generasi pertama dengan wilayah konsesi seluas 118.400 hektar di Kabupaten Berau, Kaltim.

Berau Coal saat ini memiliki tiga lokasi penambangan yaitu di Lati, Binungan dan Sambarata.

Pada RUPSLB kali ini disetujui pula pengangkatan anggota direksi perseroan lainnya yaitu Paul Jeremy Martin Fenby dan Keith John Downham. Pemegang saham juga mengangkat Deswandhy Agusman sebagai Komisaris Independen merangkap Wakil Komisaris Utama dan Prof Dr Irwandy Arif sebagai komisaris.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014