Jakarta (ANTARA) - Musisi berdomisili di London, Inggris Daniel Blumberg, berusia 35 tahun yang baru-baru ini memenangi piala Oscar dalam kategori "skor musik terbaik" untuk karyanya di film "The Brutalist", ternyata menyenangi eksperimen dengan visual.

Karya visual pernah ia gambar seperti halnya figur kubus, mulai dari model primitif hingga abstrak yang dieksekusi menggunakan warna perak. Dan banyak lagi gambar jika melihat akun Instagram-nya @_danielblumberg_.

"Hal favorit saya di dunia adalah menggambar," kata Blumberg dilansir dari The Guardian, Rabu.

Keberhasilan Blumberg meraih penghargaan Oscar tergolong tidak biasa buat dirinya sendiri, mengingat latar belakang dan konsentrasinya pada seni eksperimental, bukan yang komersial.

Baca juga: Pendapatan film pemenang Oscar "The Brutalist" lebihi 45 juta dolar AS

Kendati demikian, Oscar bukan satu-satunya penghargaan komersial yang ia menangkan. Sebelumnya, film epos drama "The Brutalist" yang disutradarai Brady Corbet tentang seorang arsitek modernis Hungaria yang bekerja di Amerika pasca-perang itu juga memboyong piala penghargaan British Academy Film Award (BAFTA) untuk empat kategori, termasuk "musik terbaik".

Musik Blumberg juga menjadi "Best Original Film Score" dalam ajang penghargaan Ivor Novello yang dia menangi pada 2022 berkat skor film "The World to Come" (2020) yang disutradarai oleh Mona Fastvold.

Sepak terjang Blumberg pernah juga menjadi anak band. Di masa mudanya, ia menjadi bagian dari grup musik indie Cajun Dance Party (2005 – 2009) dan Yuck (2009 – 2013) sebelum menjadi komponis film yang diakui.

Baca juga: Pemenang aktor dan aktris terbaik piala Oscar 2025

Selain dikenal sebagai musisi yang menyenangi eksperimen visual, Daniel Blumberg juga memiliki kecintaan yang mendalam terhadap sepak bola. Kecintaannya itu bukan sekadar hobi, melainkan bagian dari perjalanan hidupnya yang membentuk karakternya.

Blumberg tumbuh dalam lingkungan yang akrab dengan sepak bola. Ayahnya, yang juga seorang dokter, pernah aktif bermain sepak bola, dan Blumberg sering ikut serta dalam pertandingan-pertandingan sepak bola di London.

Blumberg berkata kepada The Guardian, "sebelum memenangkan Ivor Novello, satu-satunya hal yang pernah saya menangkan adalah 'pemain sepak bola terbaik' ketika berusia enam tahun." Hal ini menunjukkan bahwa sepak bola sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak kecil.​​​​​​, termasuk kegemaran beratnya terhadap klub sepak bola Tottenham Hotspur.

Bagi Blumberg, sepak bola bukan hanya sekadar olah raga, tetapi juga kebersamaan dengan teman-teman dan keluarganya.

Baca juga: Sinopsis film "Anora", pemenang Oscar 2025 untuk film terbaik

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025