Kolaborasi ini sangat strategis, terutama sebagai upaya dukungan melalui peran kami dalam mengembangkan teknologi berkelanjutan....
Jakarta (ANTARA) - Anak usaha PT Rekayasa Industri (Rekind) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), PT Pupuk Indonesia Utilitas (PIU) menyiapkan pengembangan teknologi penangkapan dan konversi karbon dioksida (CO2) menjadi asam format dan hidrogen (carbon capture) sebagai upaya dukungan transisi energi.
Teknologi seperti Carbon Capture and Utilization (CCU) ini menjadi elemen kunci dalam mendukung transisi energi yang sejalan dengan target Indonesia untuk net zero emission (NZE) pada 2060.
“Kolaborasi ini sangat strategis, terutama sebagai upaya dukungan melalui peran kami dalam mengembangkan teknologi berkelanjutan yang mampu menangkap CO2 dari proses industri, terutama di sektor pupuk dan petrokimia, serta mengubahnya menjadi produk bernilai tambah,” ujar CEO Rekind Triyani Utaminingsih, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Triyani mencontohkan asam format sebagai produk bernilai tambah, memiliki potensi luas untuk dikembangkan di berbagai industri, seperti tekstil, farmasi, dan pertanian.
Sementara itu, hidrogen semakin diakui sebagai sumber energi bersih masa depan yang mendukung upaya dekarbonisasi industri.
Melalui kerja sama ini, PIU sebagai anak usaha Rekind, berperan penting dalam mendukung inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan, terutama di sektor industri pupuk dan petrokimia.
Kunjungan strategis PIU ke ITB pun menjadi tahapan lanjutan untuk meninjau progres riset yang telah dijalankan dan mengeksplorasi potensi penerapan hasil riset tersebut di sektor industri.
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi carbon capture telah menjadi fokus utama banyak negara dalam menghadapi krisis iklim global.
Indonesia sebagai salah satu negara dengan emisi karbon yang cukup tinggi dari sektor industri harus beradaptasi dengan tren ini untuk tetap kompetitif dan berkelanjutan.
“Rekind dan PIU optimis, melalui riset bersama ITB, teknologi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan diimplementasikan di berbagai sektor industri dalam negeri,” kata Direktur Utama PIU Mochamad Safiie.
Ia melanjutkan, kerja sama antara Rekind, PIU, dan ITB diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi industri pupuk dan petrokimia, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam mendukung strategi dekarbonisasi nasional.
“Semoga melalui langkah-langkah strategis ini, peran Rekind, PIU dan akademisi bisa membawa Indonesia semakin siap dalam menghadapi tantangan transisi energi dan berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan sesuai Astacita yang dicanangkan pemerintah saat ini,” ujar dia.
Baca juga: Rekind raih final acceptance proyek Jambaran Tiung Biru
Baca juga: Rekind buktikan memiliki peran strategis dalam swasembada energi
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025