Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), berkolaborasi bersama PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pangkalan Bun meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan ketenagalistrikan (K2).

Wakil Bupati Kotim Irawati di Sampit, Jumat, menekankan pentingnya kesadaran tentang penggunaan listrik yang aman dan mencegah risiko kecelakaan, seperti tersengat listrik atau tersetrum.

“Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat kita terkait penggunaan listrik yang aman untuk mencegah kecelakaan. Apalagi, tak jarang musibah kebakaran terjadi bermula dari korsleting listrik akibat penggunaan yang berlebihan atau tidak tepat,” kata Irawati.

Adapun kegiatan sosialisasi Awareness Keselamatan Ketenagalistrikan tahun 2025 oleh PT PLN yang dilaksanakan di Sampit tidak hanya ditujukan bagi masyarakat Kotim, tetapi juga Seruyan yang masuk dalam wilayah kerja PT PLN UP3 Pangkalan Bun.

Irawati menyampaikan bahwa Pemkab Kotim menyambut baik dan mendukung kegiatan yang digelar PT PLN UP3 Pangkalan Bun, dengan harapan bermanfaat dan meningkatkan kesadaran tentang keselamatan ketenagalistrikan.

Baca juga: PLN-BPN amankan 20 aset ketenagalistrikan di Kotawaringin Timur

Menurut dia, listrik adalah kebutuhan pokok, tetapi berbahaya jika tidak digunakan dengan benar. Banyak kejadian kebakaran dan kecelakaan akibat kelalaian dalam penggunaan listrik.

“Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini kami akan belajar cara menggunakan listrik dengan aman dan mencegah risiko kecelakaan dan selanjutnya hal ini bisa disampaikan kepada masyarakat agar bermanfaat bagi kita semua,” tuturnya.

Ia juga mengharapkan PT PLN (Persero) dapat memaksimalkan sosialisasi, salah satunya melalui videotron milik Dinas Komunikasi Dan Informatika (Diskominfo) Kotim.

Sementara itu, Manajer PT PLN UP3 Pangkalan Bun Presly Silaen menjelaskan sosialisasi ini dilaksanakan karena fakta di lapangan masih banyak warga yang terkena dampak dari kecelakaan ketenagalistrikan.

“Kami perlu melakukan ini karena fakta di lapangan masih banyak warga kita yang terkena dampak dari kecelakaan ketenagalistrikan, bahkan tidak hanya warga tetapi juga petugas PLN,” ujarnya.

Baca juga: Warga Kobar nikmati sambung listrik gratis PLN di momen Ramadhan

Ia melanjutkan, terlebih pada momentum Ramadhan hingga Lebaran yang kental dengan nuansa perayaan biasanya banyak warga memasang umbul-umbul, spanduk hingga renovasi rumah yang kerap berkenaan atau bersentuhan dengan kabel atau jaringan listrik.

Oleh karena itu, pihaknya merasa perlu mengedukasi masyarakat agar terhindar dari risiko kecelakaan yang berkaitan dengan ketenagalistrikan.

Dalam hal ini pihaknya sengaja mengundang unsur kepala desa, lurah, kecamatan sampai Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) agar bisa membantu menyampaikan kembali edukasi kepada masyarakat di wilayah masing-masing.

Jika ada kegiatan yang digelar pemerintah dan jajaran yang berkaitan dengan ketenagalistrikan atau perlu informasi tentang instalasi listrik, maka pihaknya siap membantu kapan pun diperlukan.

“Kami siap 24 jam, kenapa demikian, karena listrik ini diperlukan 24 jam dalam sehari. Kami berterima kasih dan mengajak semuanya bersama-sama mengedukasi masyarakat,” ucapnya.

Baca juga: Perluas layanan, PLN Kalselteng resmikan UP3 Pangkalan Bun

Ia juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat apabila ada petugas PLN atau oknum masyarakat yang mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan ketenagalistrikan namun tidak memenuhi standar agar melapor ke pihaknya.

“Masyarakat juga diperbolehkan menghentikan pekerjaan yang tidak layak tersebut demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti korsleting listrik atau kesetrum akibat kurangnya pengetahuan tentang ketenagalistrikan,” demikian Presly.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025