Bapanas tidak hanya fokus pada penyediaan pangan, tetapi juga pada peningkatan aksesibilitas dan pemanfaatan pangan yang bergizi

Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) siap manfaatkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai rujukan data untuk penyaluran bantuan pangan guna pengentasan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto seusai Rapat Tingkat Menteri yang dipimpin Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya menyadari masalah kemiskinan dan kemiskinan ekstrem sangat kompleks dan multidimensi.

"Oleh karena itu, Bapanas tidak hanya fokus pada penyediaan pangan, tetapi juga pada peningkatan aksesibilitas dan pemanfaatan pangan yang bergizi, dengan memastikan ketepatan sasaran melalui pemanfaatan DTSEN, termasuk memperkuat program bantuan pangan beras sebagai perlindungan sosial adaptif," kata Andriko.

Andriko menyatakan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan.

Oleh karena itu, Bapanas berupaya untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan yang cukup, beragam, bergizi seimbang, dan aman bagi seluruh masyarakat, terutama bagi kelompok masyarakat yang rentan, yang terdata dalam DTSEN.

Untuk itu, kata Andriko, Bapanas akan terus memperkuat cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, pengentasan daerah rentan rawan pangan, serta untuk mendukung program-program bantuan pangan yang tepat sasaran berdasarkan DTSEN.

Andriko menambahkan bahwa Bapanas juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, BUMN, lembaga swadaya masyarakat.dan sektor swasta, untuk memperkuat upaya pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, dengan memastikan sinkronisasi data dengan DTSEN.

Menurut dia, dengan kerja sama yang kuat semua pihak, dan pemanfaatan data DTSEN yang akurat, serta penguatan program bantuan pangan beras sebagai perlindungan sosial adaptif, pengentasan kemiskinan dapat dilakukan.

"Kita dapat mencapai target pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan menghapuskan kemiskinan ekstrem di Indonesia, serta mewujudkan kedaulatan pangan sesuai visi Presiden Prabowo Subianto," ucap Andriko.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan pembahasan rapat itu fokus pada pengentasan kemiskinan yang juga dalam rangka menyiapkan Instruksi Presiden terkait Penanggulangan Kemiskinan.

Ia menekankan aspek penting yang perlu diprioritaskan dalam penanggulangan kemiskinan adalah konsolidasi seluruh bentuk bantuan dan subsidi sehingga dalam penyalurannya tepat sasaran, efektif dan efisien.

"Menunggu Inpres jalan, upaya pengentasan kemiskinan bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya," kata Muhaimin.

Baca juga: Bapanas dorong anggota Kadin untuk perkuat cadangan pangan di daerah

Baca juga: Bapanas perkuat pengawasan keamanan pangan segar dukung MBG

Baca juga: Bapanas: Proyeksi produksi beras Maret capai 5,48 juta ton

Baca juga: Pemerintah upayakan jaga stabilitas pangan demi Lebaran tenang

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025