Jakarta (ANTARA) - Peneliti pada Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ragimun menyatakan pemerintah perlu memperbanyak (diversifikasi) produk olahan nonmigas dan mencari pasar ekspor baru atau memperkuatnya, guna menjaga neraca dagang Indonesia.
Dirinya dihubungi di Jakarta, Senin menyatakan merujuk pada neraca perdagangan Indonesia yang pada Februari 2025 berhasil mencatatkan surplus sebesar 3,12 miliar dolar AS atau Rp52,4 triliun (kurs Rp16.380), hal ini menjadi sinyal positif majunya sektor pengolahan nonmigas dalam negeri.
"Ya bagus surplus, apalagi sektor nonmigas. Berarti menunjukkan beberapa komoditas sedang mengalami rising star. Hanya saja biasanya negara tujuannya itu-itu saja, seperti Amerika Serikat, China atau India," katanya.
Meski mengalami surplus, namun kualitas dari keuntungan perdagangan Indonesia mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 3,45 miliar dolar AS atau Rp56,5 triliun.
Oleh karena itu, menurut dia pemerintah bisa memperluas dan memperkuat pangsa ekspor ke negara Asia Tenggara (ASEAN) dan negara Asia Timur.
Selain itu, diversifikasi produk ekspor bisa dilakukan dengan menerapkan inovasi proses produksi yang rendah biaya, serta mengimplementasikan pungutan impor untuk menambah keuntungan.
Adapun diversifikasi produk bisa dilakukan di sektor sawit, rumput laut, serta makanan dan minuman (mamin).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia surplus 3,12 miliar dolar AS atau turun sebesar 0,38 miliar dolar AS secara bulanan.
"Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Amalia menjelaskan surplus pada Februari 2025 lebih ditopang pada surplus pada komoditas nonmigas yang sebesar 4,84 miliar dolar AS, yang terdiri dari lemak dan minyak nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
Baca juga: Mendag: Ekspor ditingkatkan untuk pertahankan surplus perdagangan
Baca juga: Ekonom sarankan penguatan misi diplomatik untuk perluas pasar ekspor
Baca juga: Kemenkeu sebut penguatan kembali ekspor bukti ekonomi RI tetap solid
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025