Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan proses validitas Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) melalui tahapan uji petik atau ground checking saat ini sudah mencapai 25 persen.
Mensos menerangkan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) guna memastikan proses uji petik tersebut dapat selesai sebelum jadwal penyaluran tahap II bantuan sosial (bansos) yang diperkirakan akan berlangsung pada bulan Mei mendatang.
“Kementerian Sosial dan BPS terus melakukan koordinasi untuk ground check. Memang ini dalam suasana puasa jadi ada sedikit perlambatan lah, sampai sekarang baru 2r persen ya mudah-mudahan nanti setelah lebaran bisa kami percepat lagi,” kata Mensos usai rapat koordinasi dengan BPS di Kantor Kemensos Salemba, Jakarta pada Senin.
Selain karena efek puasa, ia juga menyebutkan perlambatan dalam proses uji petik tersebut dikarenakan kondisi maupun akses wilayah yang beragam dan tidak jarang memiliki hambatan maupun keterbatasan.
Baca juga: Mensos: DTSEN akan dipakai untuk penyaluran zakat karena lebih akurat
“Ya medannya itu kan ada yang harus pakai perahu, ya tidak semua kondisi wilayahnya seperti Jakarta kan gitu. Jadi ada medannya yang cukup sulit,” imbuh Mensos.
Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan proses uji petik DTSEN yang telah berjalan sejauh ini sudah menunjukkan kecocokan data dengan informasi yang ada di lapangan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan proses uji petik dilakukan dalam rangka pemutakhiran DTSEN. Ia pun kembali menegaskan proses pemutakhiran data penerima bansos itu akan dilakukan setiap tiga bulan sekali.
"Karena kan namanya data terkait dengan manusia pasti kan dinamikanya tinggi sekali," katanya.
Baca juga: Bapanas manfaatkan DTSEN jadi rujukan data penyaluran bantuan pangan
Baca juga: Menko Muhaimin targetkan kemiskinan ekstrem jadi nol persen pada 2026
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025