Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan aksi berjalan kaki dari Bundaran HI ke Monas saat perayaan Malam Tahun Baru 2015 merupakan bentuk dari rasa prihatinnya atas tragedi AirAsia QZ8501 dan longsor Banjarnegara.

"Kita akan jalan kaki sebagai rasa prihatin atas tragedi yang terjadi dari Bunderan HI ke Monas. Memang ini kan suasana prihatin, tapi tidak mungkin meniadakan perayaan Tahun Baru karena memang tahun yang baru mesti ada perayaan untuk mengangkat optimisme," kata Ahok yang tiba di panggung Bunderan HI sekitar pukul 21.36 WIB.

Selain menyampaikan rasa prihatinnya akan keluarga korban yang tertimpa musibah, Ahok juga menyampaikan harapannya agar tahun 2015 hal yang serupa tak terjadi.

"Kita akan doakan untuk tahun depan yang lebih baik. Harapan ke depan, Jakarta baru yang memiliki lima tertib, antara lain tertib lalu lintas, tertib sampah, tertib PKL, tertib bunyi-bunyian dan tertib demo," kata Ahok yang tampil santai dengan kemeja lengan panjang biru dan celana hitam.

Ahok juga akan membagikan 5.000 lilin mengenang tragedi AirAsia dan longsor Banjarnegara.

Sementara, terkait perayaan kembang api yang tetap dilaksanakan di Jakarta sementara di beberapa daerah lain ditiadakan, Ahok menilai hal itu sebagai simbol optimisme menyambut tahun baru yang lebih baik.

"Itu kan simbol keyakinan dan optimisme kita juga tak bisa terus-terusan larut dalam duka cita kan?" Katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014