perang dagang, kebijakan perdagangan di AS pasca Donald Trump yang sudah berkoar-koar tentang masalah perang dagang.
Jakarta (ANTARA) - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di antaranya disebabkan oleh sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan negara mitra dagang mereka.
Selain itu, juga disebabkan oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah, yang menimbulkan kekhawatiran pada pelaku pasar di tingkat global.
"Yang menyebabkan IHSG mengalami penurunan cukup signifikan, yaitu tentang perang dagang, kebijakan perdagangan di AS pasca Donald Trump yang sudah berkoar-koar tentang masalah perang dagang," ujar Ibrahim, di Jakarta, Selasa.
Kebijakan tarif AS itu, menurutnya, akan dibalas oleh negara mitra dagang mereka, dengan biaya tarif impor juga, di antaranya oleh China, Uni Eropa, Kanada hingga Meksiko
"Negara-negara tersebut merupakan negara-negara mitra bisnis yang kita lihat yang cukup bagus ya mereka," ujar Ibrahim.
Selain itu, ia menyebut peningkatan ketegangan geopolitik yang terjadi di Timur Tengah telah memberikan kekhawatiran terhadap pelaku pasar di tingkat global.
"Kita melihat adalah gejolak konflik ya yang begitu dahsyat terjadi kembali di Timur Tengah, dimana Israel melakukan penyerangan terhadap jalur Gaza yang bahkan ada 121 manusia meninggal. Ini mengindikasikan bahwa perang terbuka antara Hammas dan Israel yang direstui oleh AS kembali lagi terjadi dan ini yang membuat dolar AS kembali lagi menguat dan pasar sedikit apatis terhadap AS dan Israel," ujar Ibrahim.
Seiring dengan sentimen itu, ia menyampaikan telah menyebabkan investor asing menarik dananya dari pasar saham domestik (foreign outflow) dalam beberapa waktu terakhir
"Investor kembali menarik dananya dari pasar modal Indonesia, bisa saja mereka ada ketakutan tentang stabilitas ekonomi dan global, terutama adalah resesi. Sehingga, mereka bersiap-siap untuk menarik dananya memindahkan investasinya ke negara-negara yang mereka tuju lebih baik," ujar Ibrahim
Sementara itu, dari dalam negeri, ia menyebut tercatatnya defisit APBN periode Februari 2025 telah memberikan sentimen negatif bagi pelaku pasar.
"Terutama adalah defisit anggaran yang kemarin baru dibacakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, ini pun juga menjadi satu permasalahan tersendiri," ujar Ibrahim.
BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11.19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Pembekuan perdagangan dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai lebih dari 5 persen.
Hal itu dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat
Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa, IHSG tercatat ditutup melemah 395,87 poin atau 6,12 persen ke posisi 6.076,08. Sementara itu, indeks LQ45 tercatat turun 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08.
Baca juga: BEI hentikan sementara perdagangan saham akibat IHSG turun 5 persen
Baca juga: Pimpinan DPR-Komisi XI kunjungi BEI pantau penurunan IHSG
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025