Moskow (ANTARA) - Pihak berwenang Ukraina menyatakan kekhawatiran bahwa negara itu telah berubah menjadi penerima utang besar dari AS sejak Donald Trump menjadi presiden, demikian sebut surat kabar Economist, mengutip sumber pemerintah Ukraina.
"Yang jelas adalah bahwa Trump tidak tahan dengan kita ... dan bahwa dalam tujuh minggu kita telah berubah dari sekutu menjadi penerima bantuan, dan dengan utang yang tak terbayangkan," kata sumber itu kepada Economist.
Beberapa pejabat Ukraina mengklaim bahwa keputusan Trump untuk menghentikan berbagi data intelijen dengan Kiev merupakan pukulan yang tidak terduga, kata surat kabar itu.
Mereka juga mengatakan bahwa Amerika berbohong ketika mereka mengklaim bahwa angkatan bersenjata Ukraina memiliki semua yang mereka butuhkan untuk membela diri.
Seorang perwira intelijen Ukraina dilaporkan mengatakan bahwa Trump berusaha membuat Ukraina lebih mudah diajak berunding dengan mencabut pengaruh teritorialnya.
Minggu lalu, pasukan Rusia melancarkan serangan besar-besaran di Wilayah Kursk dan membebaskan lebih dari 1.100 kilometer (425 mil persegi) wilayah dalam beberapa hari.
Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov mengatakan dalam rapat komando dengan Presiden Rusia Vladimir Putin Rabu lalu bahwa pasukan Rusia telah membebaskan lebih dari 86% wilayah yang sebelumnya diduduki Ukraina di Wilayah Kursk.
Ia mengatakan pasukan Ukraina dikepung di Wilayah Kursk dan secara bertahap disingkirkan, sementara pasukan Rusia maju ke wilayah Sumy Ukraina melalui beberapa segmen perbatasan.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Zelenskyy minta militer identifikasi kebutuhan pertahanan Ukraina
Baca juga: AS keluar koalisi penyelidik dugaan kejahatan perang Rusia di Ukraina
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025