Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi membagikan praktik baik Ruang Bersama Indonesia (RBI) dalam pertemuan bilateral dengan Sekretaris Negara untuk Kesetaraan Timor Leste Elvina Sousa Carvalho.

"Kami sudah meluncurkan pilot project RBI di enam titik yang mewakili seluruh bagian Indonesia. Ide ini pun disambut baik dan direplikasi secara mandiri oleh beberapa daerah lainnya," kata Arifah Fauzi dalam keterangan, di Jakarta, Rabu.

Dia menuturkan RBI merupakan gerakan kolaboratif dari semua elemen masyarakat dengan pemangku kepentingan berbasis desa yang bekerja sama untuk menyelenggarakan program-program dengan perspektif perempuan dan anak berdasarkan kearifan lokal secara holistik, integratif, dan berkelanjutan.

Baca juga: KPPPA: Ruang Bersama langkah awal bebas dari kekerasan perempuan-anak

Enam proyek percontohan RBI tersebut adalah Kampung Jimpitan, Kota Tangerang, Provinsi Banten; Desa Ayula Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo; Desa Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi; Kampung Cempluk, Desa Kalisongo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur; Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

Selain RBI, Kementerian PPPA juga memiliki dua program prioritas dalam upaya menuntaskan isu-isu perempuan dan anak yang difokuskan di tingkat desa/kelurahan, yaitu perluasan fungsi call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, dan satu data gender perempuan dan anak berbasis desa.

Baca juga: Kemensos integrasikan program pemberdayaan perempuan ke Ruang Bersama

Selain membahas mengenai praktik baik RBI dan isu pemberdayaan ekonomi perempuan, Menteri PPPA RI dan Sekretaris Negara untuk Kesetaraan Timor Leste juga mendiskusikan isu partisipasi perempuan dalam pemerintahan pusat dan daerah.

Pasalnya, Timor Leste memiliki praktik baik dalam meningkatkan partisipasi perempuan di parlemen yang kini sudah melampaui angka affirmative action, yaitu 36,9 persen.

"Saya turut senang bahwa pada saat ini ketua parlemen Indonesia maupun Timor Leste sama-sama perempuan. Tentunya, ini akan menjadi sangat strategis untuk mendorong regulasi-regulasi yang lebih berperspektif gender dan ramah perempuan," kata Menteri Arifah Fauzi.

Baca juga: Pilar sosial diminta ikut optimalkan peran Ruang Bersama Indonesia

Kedua pihak juga membicarakan penjajakan reaktivasi nota kesepahaman antara Indonesia dan Timor Leste yang sebelumnya pernah dilakukan pada 2012.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025