Bandung (ANTARA News) - Akibat pengolahan air lindi yang saat ini belum optimal dari Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Sarimukti milik PD Kebersihan Kota Bandung, petani jaring terapung (japung) di Waduk Cirata Kabupaten Bandung terancam kerugian Rp320 Miliar pada musim penghujan mendatang. Demikian dikatakan anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, M Ikhsan kepada wartawan di Soreang, Jumat (24/11). Ikhsan mengatakan dari hasil pantauan komisi B, pada musim penghujan mendatang ikan-ikan yang ditanam oleh para petani akan terkena pencemaran limbah dari air lindi tersebut. "Jarak TPA dengan Waduk Cirata tidak terlalu jauh sehingga rembesan air dari tumpukan sampah akan mengalir ke waduk karena posisi waduk yang berada lebih rendah dibanding TPA", katanya. Dikatakannya, jika tidak segera dibangun pengolahan air limbah yang sesuai dengan prosedur maka ratusan petani akan mengalami kerugian akan hal tersebut. Volume sampah yang masuk setiap harinya ke TPA Sarimukti sebanyak 10 ribu kubik. "Itu jumlah yang sangat besar", katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006