IEU yang besarnya marketnya, sekitar hampir 30 persen dari demand global, Amerika sekitar 15 persen dan sisanya negara-negara lain
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menegaskan pentingnya penyelesaian perundingan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa (IEU CEPA) guna menjaga pasar industri tekstil nasional di tengah ketidakpastian geopolitik global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa Uni Eropa merupakan pasar terbesar bagi industri tekstil dan produk tekstil Indonesia, dengan pangsa sekitar 30 persen dari permintaan global.
"IEU yang besarnya marketnya, sekitar hampir 30 persen dari demand global, Amerika sekitar 15 persen dan sisanya negara-negara lain," ujarnya.
Airlangga mencontohkan bahwa Vietnam berhasil meningkatkan ekspor tekstilnya hingga 50 persen setelah menyelesaikan perjanjian perdagangan serupa.
Hal ini menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan agar industri tekstil Indonesia dapat memperoleh manfaat serupa setelah IEU-CEPA diberlakukan, kata Airlangga menambahkan.
Selain memperluas pasar ekspor, pemerintah juga telah merumuskan kebijakan domestik untuk memperkuat daya saing industri tekstil dalam negeri, khususnya bagi usaha menengah dan kecil (UMK).
Salah satu langkah strategis adalah program revitalisasi permesinan, yang regulasinya akan segera diterbitkan. Pemerintah telah mengalokasikan dana Rp20 triliun sebagai subsidi investasi untuk mendukung modernisasi peralatan produksi.
"Kalau mesinnya tidak diperbaiki, daya saing, baik dari penggunaan energi maupun produksi, speed-nya akan lebih lambat," katanya.
Untuk mendukung industri padat karya seperti tekstil, sepatu, makanan-minuman, furnitur, dan kulit, pemerintah juga menyiapkan skema kredit investasi dengan tenor 8 tahun dan subsidi bunga sebesar 5 persen.
Dengan berbagai langkah strategis ini, pemerintah berharap sektor tekstil dapat kembali bergeliat dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja setelah IEU-CEPA terealisasi.
Rapat terbatas itu juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu, anggota DEN Chatib Basri dan Arief Anshory Yusuf.
Baca juga: Prabowo minta perizinan tekstil disederhanakan untuk investor
Baca juga: Airlangga lapor Presiden perundingan EU CEPA, EAEU FTA, CPTPP
Baca juga: Menko Airlangga laporkan perkembangan KEK ke Presiden
Pewarta: Andi Firdaus, Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025