Jakarta (ANTARA) - PT Panasonic Gobel Indonesia berupaya mendukung pemerintah untuk mencapai target yang tertuang dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) melalui pembagian ratusan sembako pada masyarakat yang membutuhkan.
"Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Panasonic Gobel untuk mendukung SDG, khususnya tanpa kemiskinan dan tanpa kelaparan semakin bermakna karena dilakukan di bulan penuh rahmat Ramadhan," kata Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia Arif Gobel dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Arif mengatakan sebanyak 200 paket sembako disalurkan ke masyarakat sekitar, termasuk anak yatim dan kaum dhuafa. Bantuan itu berasal dari donasi karyawan, program Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), yang disisihkan melalui sistem pemotongan gaji setiap bulan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Baca juga: Panasonic-Gobel Art with Heart berupaya bangun inklusivitas kesenian
Inisiatif itu juga merupakan bagian dari upaya membangun hubungan sosial yang lebih erat di dalam dan luar perusahaan dan diharapkan dapat memperkuat solidaritas, menciptakan harmonisasi kerja, dan menumbuhkan semangat kebersamaan.
Selain santunan bagi yatim dan dhuafa, dana yang terkumpul dari karyawan juga digunakan untuk bantuan bagi karyawan atau keluarganya yang mengalami musibah, seperti meninggal dunia atau terkena bencana alam, program kepedulian masyarakat yang terkena bencana alam atau kecelakaan besar, dan turut berpartisipasi dalam khitanan massal untuk masyarakat.
Salah satu penerima sembako, Sri (59), yang bekerja sebagai buruh harian lepas mengatakan bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berusaha meningkatkan biaya hidup.
Hal senada juga disampaikan oleh Nasa (15), seorang anak yatim yang ikut menerima santunan. “Terima kasih banyak untuk Om dan Tante dari Panasonic.
Baca juga: Panasonic GOBEL berikan beasiswa guna mendukung pendidikan yang lebih baik
Baca juga: Dukung Pendidikan Indonesia, Panasonic Gelar Program Beasiswa
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025