Pencarian hanya dilakukan dengan menyisir pantai, dengan perlengkapan yang ada, kita tidak dapat pencarian terlalu jauh meninggalkan bibir pantaiKuala Pembuang, Kalteng (ANTARA News) - Pencarian korban dan badan pesawat AirAsia QZ 8501 di perairan laut Seruyan, Kalimantan Tengah terkendala oleh hujan yang turun cukup deras.
Saat ini cuaca sedang buruk, dalam beberapa hari ini hujan wilayah Seruyan cukup deras, selain itu ombak juga lumayan tinggi, sehingga menyulitkan proses penyisiran, kata Kapolres Seruyan AKBP Heska Wahyu Widodo di Kuala Pembuang, Senin.
Ia menjelaskan, hujan deras terjadi di daerah muara Sungai Seruyan terus menuju ke arah barat hingga ke perbatasan Tanjung Puting Pangkalan Bun Kotawaringin Barat.
"Pencarian hanya dilakukan dengan menyisir pantai, dengan perlengkapan yang ada, kita tidak dapat pencarian terlalu jauh meninggalkan bibir pantai," katanya.
Selain itu, sesuai dengan rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dilakukan pagi hingga siang hari.
Karena saat pagi hari cuaca masih cerah, dan pencarian dilakukan selama kurang lebih tiga jam dengan menyisir pantai serta menyesuaikan dengan kondisi cuaca, katanya.
Ia mengungkapkan, hari keenam pencarian masih difokuskan di wilayah laut Sigitung hingga ke Sei Perlu yang memang berbatasan dengan perairan laut Pangkalan Bun Kotawaringin Barat.
"Hingga pencarian di hari keenam, kita belum menemukan adanya serpihan atau korban dari pesawat AirAsia QZ 8501," katanya.
Meski demikian, pencarian menurutnya akan terus dilakukan sesuai dengan informasi yang diberikan Badan SAR Nasional (Basarnas) bahwa wilayah perairan laut Seruyan ditetapkan sebagai salah satu zona merah yang masuk dalam prioritas wilayah pencarian korban pesawat AirAsia QZ 8501.
"Untuk menjaga kemungkinan itu adanya korban atau serpihan dari pesawat AirAsia yang terbawa ombak hingga ke wilayah laut Seruyan," katanya.
Pewarta: Fahrian Adriannoor
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
