Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendorong anak muda untuk beradaptasi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) saat menghadiri gelar wicara bertajuk Artificial Intelligence: Shaping Indonesia’s Future di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Banten, Kamis.

Sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, kunjungan Wapres ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung perkembangan teknologi AI di Indonesia.

Pada acara yang dihadiri ratusan mahasiswa tersebut, Wapres mengapresiasi pembangunan ekosistem pembelajaran AI yang dilakukan UPH.

"Saya sangat senang sekali UPH ini benar-benar bisa mengadopsi kemajuan teknologi, terutama AI," ucapnya.

Wapres mengungkapkan bahwa dewasa ini generasi muda di berbagai negara telah dibekali dengan keterampilan AI melalui kurikulum pendidikan formal.

Oleh karena itu, Wapres berharap Indonesia tidak tertinggal dan dapat segera mengadopsi langkah serupa.

"Di negara-negara lain, pemerintahnya sudah mulai melakukan ini, anak-anak mudanya didorong untuk adaptasi dengan AI," katanya.

Baca juga: Wapres Gibran: Pentingnya adaptasi terhadap kecerdasan buatan

Dalam acara yang dihadiri sejumlah pembicara, seperti Group Deputy CEO of Lippo Indonesia Adrian Suherman dan President of National Artificial Intelligence Institute (NAII) Dean of Faculty of Artificial Intelligence Rizaldi Setiabudi, Wapres menekankan bahwa AI bukanlah ancaman bagi manusia.

Menurutnya, AI hanya berfungsi sebagai alat bantu, sementara peran manusia tetap tidak tergantikan.

"Ini bukan ancaman, tidak akan menggantikan manusia. Karena apa pun itu, yang namanya human touch masih diperlukan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Wapres juga menyampaikan apresiasi kepada UPH sebagai universitas pertama di Indonesia yang menghadirkan fakultas khusus AI.

Gibran menilai langkah ini merupakan wujud kesiapan dunia pendidikan dalam menghadapi era digital yang semakin maju.

Baca juga: Wapres tegaskan inovasi AI pendorong utama kemajuan bangsa

Wapres berharap penerapan AI di Indonesia dapat lebih luas dan tidak terbatas pada bidang kreatif, seperti foto, video, atau animasi.

Wapres menegaskan pentingnya pemanfaatan AI dalam sektor publik, seperti administrasi pemerintahan, pembayaran pajak, hingga mitigasi bencana.

"Ke depan, kita ingin yang namanya pelayanan publik, pembayaran pajak, atau nanti besok kita mudik, ya, kita ingin nanti untuk masalah traffic (lalu lintas) bisa dibantu AI. Jadi, penumpukan di exit toll dan tempat-tempat lain itu bisa dipecahkan dengan AI," tutur Wapres.

"Atau mungkin juga karena akhir-akhir ini banyak banjir, ini nanti ke depan saya yakin AI bisa membantu juga," tambahnya.

Usai menghadiri gelar wicara, Wapres meninjau pameran AI Technology yang menampilkan berbagai inovasi berbasis kecerdasan buatan. Beberapa stan yang dihampiri, antara lain Tennis Ball Distribution Robot, Virtual Reality Museum Catur Indonesia, Kimia Laboratorium Virtual, dan Flexible Piezoelectric Paper.

Baca juga: Wapres tekankan guru perlu ikut belajar AI agar tak tertinggal

Baca juga: Wapres Gibran ungkap rencana NVIDIA buka sekolah AI di Solo

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025