Jakarta (ANTARA) - Lembaga filantropi Dompet Dhuafa menyiapkan bantuan tim medis dan ambulans di lokasi aksi unjuk rasa oleh elemen mahasiswa dan aliansi masyarakat terkait penolakan RUU TNI di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

"Kami berkomitmen untuk dukung kegiatan aksi ini. Kita punya tim advokasi yang siap memberikan bantuan medis jika ada insiden atau keluhan dari peserta," kata anggota tim respon Dompet Dhuafa Muhammad Faisal.

Ia menjelaskan pihaknya memberikan dukungan medis untuk mengantisipasi kemungkinan insiden atau kondisi darurat, terlebih aksi ini berlangsung saat sebagian peserta sedang berpuasa.

"Kami siap membantu jika ada yang membutuhkan pertolongan, terutama yang terkait dengan kesehatan, seperti keluhan fisik akibat puasa atau kondisi cuaca," katanya.

Meski demikian, hingga saat ini, Faisal melaporkan belum ada peserta aksi yang mengalami keluhan medis yang signifikan.

“Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada yang mengalami masalah. Kami sudah melakukan pemantauan di lokasi untuk memastikan semuanya berjalan aman," jelasnya.

Dompet Dhuafa mengerahkan dua unit ambulans masing-masing ditempatkan di Gedung DPR dan Istana Negara, lengkap dengan tim medis yang terdiri dari perawat dan penunjang.

Faisal memastikan bahwa mereka akan tetap berada di lokasi sampai aksi berakhir dan kondisi aman.

"Tim medis kami akan siaga sampai massa aksi bubar dan situasinya aman," katanya.

Selain Dompet Dhuafa, akun simpatisan Anies Baswedan, @humaniesproject juga turut menyediakan tiga unit ambulans yang diletakkan di bawah jalan layan Senayan.

Di sisi lain, ada pula bantuan pendampingan hukum bagi para peserta aksi yang disediakan Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI).

Lewat akun @PBHI_Nasional di laman X, organisasi itu membagikan nomor pendampingan hukum untuk 18 kota di Indonesia.

Baca juga: Demo mahasiswa dan aliansi masyarakat depan DPR mulai memanas

Baca juga: F-Golkar DPR: Dwifungsi ABRI tak mungkin kembali

Baca juga: Hingga Kamis siang demonstrasi tolak RUU TNI berlangsung kondusif

Pewarta: Ade irma Junida/Yamsyina Hawnan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025