Kegiatan ini untuk mendukung keberlanjutan sumber daya perikanan bagi peningkatan perekonomian masyarakat pesisir.

Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk melepasliarkan 1.100 ekor bibit kepiting bakau di perairan Kundur dan Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sebagai komitmen untuk menjaga ekosistem laut di lingkar tambang.

"Kegiatan ini untuk mendukung keberlanjutan sumber daya perikanan bagi peningkatan perekonomian masyarakat pesisir," kata Department Head Corporate Communication PT Timah Tbk Anggi Siahaan, di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID PT Timah melepaskan sebanyak 1.100 ekor bibit kepiting bakau Perairan Kundur dan Karimun pada Selasa (18/3), guna menjaga ekosistem laut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah operasional perusahaan.

"Sebelumnya, PT Timah Area Kundur juga telah melepaskan 300 ekor bibit kepiting bakau, dan ini merupakan program rutin yang dilakukan PT Timah untuk menjaga ekosistem pesisir sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat," katanya lagi.

Dia menyatakan kepiting bakau berperan penting dalam ekosistem pesisir, khususnya hutan mangrove. PT Timah juga rutin melaksanakan penanaman mangrove, sehingga dengan pelepasan kepiting bakau dapat mendukung pertumbuhan mangrove.

Selain itu, kepiting bakau merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki potensi sebagai penyangga kehidupan masyarakat terutama bagi nelayan. Kepiting bakau termasuk sumber daya perikanan pantai yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

"Melalui pelepasan bibit kepiting di Perairan Kundur dan Karimun ini diharapkan tidak hanya menjaga ekosistem pesisir dan meningkatkan kesejahteraan nelayan, juga dapat menjaga ketersediaan populasi kepiting bakau," katanya.

Salah satu nelayan Desa Kundur Amad mengaku sangat senang dengan pelepasan kepiting bakau yang dilakukan PT Timah, karena bisa meningkatkan populasi kepiting bakau.

"Saat ini kepiting bakau di sekitar Laut Kundur ini mulai banyak. Jadi nelayan apabila menjaring selain dapat ikan kadang dapat kepiting, sehingga ada tambahan pendapatan bagi nelayan karena cepat terjual, peminatnya banyak, harganya juga lumayan," ujarnya pula.

Baca juga: PT Timah salurkan ratusan bansos bantu warga Bangka Barat

Baca juga: Artificial reef PT Timah di Rambak berhasil jadi karang alami

Pewarta: Aprionis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025