Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengatakan pihaknya mengkaji peluang penempatan pekerja migran Indonesia sebagai awak kapal atau anak buah kapal (ABK) di Eropa.

Dia mengatakan hal itu pada acara "Serap Aspirasi Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI)" di Jakarta pada Kamis (20/3), menurut siaran pers dari Kementerian P2MI.

Disebutkan bahwa dalam acara itu, Christina menyerap aspirasi dan mengevaluasi pelayanan penempatan awak kapal niaga migran dan awak kapal perikanan migran.

Dia mendengarkan berbagai masalah dalam penempatan ABK dan mendapat banyak masukan dari P3MI sektor perikanan.

"Kami juga ingin dapatkan insight soal pasar-pasar baru penempatan ABK, karena P3MI sektor perikanan ini juga mitra kerja Kementerian P2MI," kata dia.

Menurut Christina, banyak pasar baru untuk penempatan ABK di luar negeri selain China, Taiwan dan Korea Selatan. Peluang kerja untuk anak buah kapal (ABK) sektor perikanan juga terbuka di Eropa, termasuk Spanyol dan Portugal.

Spanyol, kata Christina, memerlukan sekitar 1.000 ABK dengan gaji mulai 1.184 hingga 2.000 euro (sekitar Rp20 juta-Rp33 juta).

Tidak hanya ABK, peluang kerja yang ada di Spanyol juga termasuk tenaga terampil seperti teknisi dan nakhoda.

Dia juga menegaskan komitmen Kementerian P2MI untuk terus mengkaji peluang penempatan ABK ke Eropa.

"Ini peluang yang saya ingin ambil, dan saya ingin teman-teman P3MI berpartisipasi di dalamnya," katanya.

Kementerian P2MI akan mengkoordinasikan saran dan masukan dari P3MI terkait penempatan pekerja migran perikanan dengan kementerian terkait.

"Seperti dengan Kementerian Perhubungan, kami akan coba telusuri lagi dan semoga ada jalan keluar untuk penempatan lebih banyak ABK perikanan di luar negeri," kata Christina.

Baca juga: Rapat paripurna setujui RUU PPMI jadi usul DPR
Baca juga: Menteri P2MI, Dubes Austria bahas penempatan pekerja migran

Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025