Jakarta (ANTARA) - Telur merupakan salah satu bahan makanan yang hampir selalu ada di dapur. Harganya terjangkau, mudah didapat, dan bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Namun, di balik kepraktisannya, telur juga berisiko menjadi sumber bakteri berbahaya seperti Salmonella jika tidak disimpan dan dimasak dengan benar.
Salmonella adalah bakteri yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia, terutama melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri ini umumnya ditemukan pada produk hewani seperti daging, susu, dan terutama telur. Meski tidak selalu membuat hewan yang membawanya sakit, Salmonella bisa menimbulkan gangguan kesehatan serius bagi manusia.
Jika seseorang terinfeksi Salmonella, gejalanya biasanya muncul dalam 6 hingga 72 jam setelah bakteri masuk ke tubuh. Gejala yang sering terjadi meliputi diare, demam, kram perut, mual, muntah, dan sakit kepala. Pada sebagian orang, infeksi ini bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari. Namun, bagi anak-anak, lansia, ibu hamil atau orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, infeksi bisa menjadi lebih parah, menyebabkan dehidrasi berat, bahkan menyebar ke aliran darah, sehingga memerlukan perawatan medis segera.
Pernahkah Anda menemukan telur yang retak saat baru dibeli? Atau tanpa sadar membiarkannya terlalu lama di suhu ruangan? Hal-hal kecil seperti ini bisa meningkatkan risiko kontaminasi bakteri. Karena itu, penting untuk mengetahui cara menyimpan dan mengolah telur dengan benar agar tetap segar dan aman dikonsumsi.
Baca juga: Bahaya telur terkontaminasi salmonella
Cara memilih telur saat membeli
Saat berbelanja, pastikan Anda memilih telur yang bersih dan tidak retak. Telur yang sudah disimpan dalam lemari pendingin sebelum dibeli lebih terjamin keamanannya, karena suhu rendah memperlambat pertumbuhan bakteri. Hindari membeli telur yang diletakkan di suhu ruangan terlalu lama, karena bakteri dapat berkembang lebih cepat dalam kondisi tersebut.
Cara menyimpan telur dengan benar
1. Simpan telur di dalam kulkas dengan suhu 4°C atau lebih rendah.
2. Letakkan telur di dalam kartonnya dan simpan di bagian dalam kulkas, bukan di pintu, karena suhu di pintu lebih sering berubah.
3. Jangan mencuci telur sebelum disimpan, karena bisa menghilangkan lapisan pelindung alami yang mencegah masuknya bakteri.
4. Gunakan telur dalam waktu 4 hingga 5 minggu setelah disimpan di kulkas.
5. Jika telur sudah dibiarkan di suhu ruangan lebih dari 2 jam, sebaiknya buang dan jangan dikonsumsi.
Cara memasak telur dengan aman
Sebelum memasak, pastikan tangan, area dapur dan peralatan bersih dengan mencucinya menggunakan air hangat dan sabun. Masak telur hingga bagian putih dan kuningnya benar-benar matang. Jika menggoreng, mengacak, mengukus, atau merebus telur, pastikan tidak ada bagian yang masih cair. Hindari menyajikan telur setengah matang bagi kelompok yang rentan terhadap infeksi bakteri.
Dengan menyimpan dan mengolah telur dengan benar, Anda dapat menikmati hidangan yang lezat dan bergizi tanpa khawatir risiko bakteri. Pastikan kebersihan selalu terjaga dan telur dimasak dengan sempurna agar tetap aman dikonsumsi.
Baca juga: Quaker Oats di AS dan Kanada tarik produk akibat risiko salmonela
Baca juga: Satu sampel timun yang dijual di AS mengandung salmonella africana
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.