Kami berharap, dengan dukungan Kemenko PM, program-program Baznas dapat menjangkau lebih banyak mustahik dan memberikan dampak yang lebih signifikan, ucap Noor Achmad

Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem dan pemberdayaan mustahik.

Ketua Baznas RI Noor Achmad melalui keterangan di Jakarta, Jumat menekankan pentingnya kolaborasi antara Baznas dan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan ekstrem di Indonesia.

"Baznas berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.

Noor juga menyoroti peran zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi. Ia menilai zakat memiliki potensi besar dalam meningkatkan taraf hidup mustahik.

"Melalui berbagai program prioritas dan program pemberdayaan ekonomi bagi mustahik yang dikelola oleh Baznas, zakat dapat menjadi motor penggerak ekonomi umat, dan akan dapat membantu mengentaskan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem," tambahnya.

Noor juga mengungkapkan, pihaknya telah menjalankan berbagai program pemberdayaan yang terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik, bukan sekadar penyaluran bantuan semata.

"Baznas tidak hanya memberikan bantuan yang sifatnya konsumtif tapi juga bantuan produktif, kami punya program-program pemberdayaan UMKM dan ekonomi produktif seperti ZChicken, ZMart, ZAuto, dan ZCoffee, kami siap berbagi pengalaman dan bekerja sama dengan Kemenko PM untuk memperluas dampak positif program-program tersebut," ujarnya.

Noor juga menekankan pemberdayaan mustahik melalui program-program yang terintegrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan meningkatkan efektivitas penyaluran zakat.

"Kami berharap, dengan dukungan Kemenko PM, program-program Baznas dapat menjangkau lebih banyak mustahik dan memberikan dampak yang lebih signifikan," ucap Noor Achmad.

Sementara, Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar menyambut inisiatif ini, sebab melalui sinergi yang kuat, maka program pengentasan kemiskinan ekstrem bisa diwujudkan sesuai target.

Ia juga menekankan pentingnya data yang akurat dalam penyaluran bantuan. Penggunaan DTSEN sebagai acuan penyaluran bantuan atau zakat menjadi sangat penting. Dengan data yang valid, bantuan dapat tepat sasaran dan efektif.

Baca juga: Baznas sebut perluasan kerja sama ZIS dengan BCA wujud inklusivitas

"Kita sedang menuntaskan strategi penanggulangan kemiskinan, satu yang paling pokok dari strategi itu kan data. Alhamdulillah kita sudah menuntaskan, begitu dilantik, Presiden Prabowo langsung instruksi pokoknya harus tunggal data, tidak ada tumpang tindih data, sekarang data kemiskinan kita setiap tiga bulan di update, akurasinya terpelihara, tidak ada dua tiga data yang berbeda di kementerian yang berbeda. Itu tahap pertama yang sudah kita tuntaskan dalam penanggulangan kemiskinan," jelas Abdul Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Baznas RI salurkan hidangan berbuka puasa untuk 1.150 warga Palestina

Baca juga: Baznas pusat terima Rp300 miliar ZIS sejak awal Ramadhan 1446 Hijriah

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025