Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China mendesak pihak AS untuk menahan diri dari penerapan tindakan diskriminatif dan restriktif terhadap mahasiswa China.
Menurut sejumlah laporan media, seorang politikus Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS mengirim surat ke enam universitas AS, meminta informasi tentang mahasiswa China mereka karena masalah "keamanan nasional".
"Kami mendesak pihak AS untuk berhenti melebih-lebihkan konsep keamanan nasional, secara efektif melindungi hak dan kepentingan sah mahasiswa China, serta tidak menerapkan langkah-langkah diskriminatif dan restriktif terhadap mereka," kata Juru Bicara Kemlu China Mao Ning dalam sebuah konferensi pers harian pada Kamis.
Menurut Mao, mahasiswa China mencakup sekitar seperempat dari populasi mahasiswa internasional di AS.
Kerja sama pendidikan tidak hanya memperluas jalur pertukaran antara mahasiswa kedua negara dan meningkatkan kesepahaman antara kedua bangsa, tetapi juga berkontribusi bagi kemakmuran ekonomi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) AS, tutur Mao, seraya menambahkan bahwa kerja sama tersebut sesuai dengan kepentingan kedua belah pihak.
Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025