Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan, dua alat bukti yang berkaitan dengan kasus kematian seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22) yang ditemukan tewas di area kampus pada Selasa (4/3) masih belum lengkap.
"Jadi sampai saat ini, kami belum bisa menaikkan ke tahap penyidikan karena dua alat bukti yang sah itu belum terpenuhi di dalam proses penyelidikan ini," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly usai melakukan audiensi dengan mahasiswa UKI yang melakukan unjuk rasa di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat.
Baca juga: Polisi sudah periksa 34 saksi untuk dalami kematian mahasiswa UKI
Dua alat bukti itu, yakni hasil autopsi korban Kenzha dari Rumah Sakit Polri dan hasil pemeriksaan laboratorium forensik (Labfor) terkait penyebab kematian korban.
"Jadi, kami masih menunggu hasil autopsi, hasil pemeriksaan laboratorium forensik (Labfor) terkait dengan penyebab kematian daripada almarhum Kenzha," kata Nicolas.
Hingga saat ini, kata dia, Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan proses penyelidikan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI) untuk mengetahui lengkap kronologi dan sebab kematian korban.
Setelah hasil Labfor dan autopsi keluar, kaya dia, penyidik segera melakukan pra rekonstruksi untuk memperjelas kasus tersebut.
Baca juga: Ini alasan polisi soal belum terungkapnya kasus kematian mahasiswa UKI
"Setelah pra rekonstruksi kita juga akan melakukan mengambil keterangan ahli pidana. Setelah keterangan ahli pidana kita akan melakukan kegiatan yang namanya gelar perkara untuk menentukan apakah kasus ini masuk dalam ranah pidana atau tidak," jelas Nicolas.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) menggelar unjuk rasa di depan Polres Metro Jakarta Timur, Jumat siang.
Mahasiswa datang ke depan Polres Metro Jakarta Timur yang membawa spanduk menuntut kejelasan atas kasus tewasnya Kenzha Ezra Walewangko.
"Kami datang ke sini untuk mempertanyakan, bagaimana kinerja polisi dengan kasus tewasnya sahabat kami Kenzha," kata koordinator aksi Emon Wirawan.
Baca juga: Seorang mahasiswa UKI ditemukan tewas di area kampus
Emon menyebut, sudah hampir tiga minggu sejak kejadian, polisi belum bisa menetapkan tersangka meskipun sejumlah saksi telah diperiksa.
"Hampir tiga minggu kasus ini bergulir, namun polisi belum bisa menentukan siapa tersangka dalam kasus ini, ini sangat aneh," kata Emon.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025