Dengan besarnya industri pariwisata di Meksiko, sektor perhotelan juga bertumbuh pesat dengan maraknya pembangunan hotel, resor, restoran, dan spa. Pertumbuhan ini membuka peluang produk furnitur Indonesia untuk dapat diekspor ke Meksiko

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City melakukan pertemuan presentasi bisnis (business pitching) dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang bergerak di sektor furnitur.

Pertemuan ini bertujuan memperkenalkan produk furnitur UMKM kepada Perwakilan Perdagangan (Perwadag), sekaligus untuk Perwadag memberikan gambaran peluang ekspor produk furnitur di pasar Meksiko.

Kepala ITPC Mexico City Sunny Andrian mengatakan, Meksiko merupakan negara dengan industri pariwisata yang berkembang pesat. Pada 2024, Meksiko menerima lebih dari 45 juta wisatawan mancanegara dengan total pendapatan 32,9 miliar dolar AS (INEGI, 2025).

"Dengan besarnya industri pariwisata di Meksiko, sektor perhotelan juga bertumbuh pesat dengan maraknya pembangunan hotel, resor, restoran, dan spa. Pertumbuhan ini membuka peluang produk furnitur Indonesia untuk dapat diekspor ke Meksiko," ujar Sunny dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Meski demikian, produk furnitur Indonesia juga menghadapi persaingan ketat, baik dari pasar domestik maupun produk impor dari negara lainnya.

Meksiko juga merupakan negara produsen furnitur besar, dengan pasar utama di Amerika Serikat. Selain itu, Meksiko menerapkan tarif yang cukup tinggi terhadap produk furnitur impor.

Selain persaingan dari produksi domestik, produk impor asal Vietnam dan Malaysia juga memiliki daya saing lebih karena menerima pembebasan bea masuk berkat perjanjian perdagangan Comprehensive and Progressive Agreement for the Transpacific Partnership (CPTPP).

Demikian pula halnya untuk produk asal negara Amerika Latin lainnya yang telah memiliki perjanjian perdagangan dengan Meksiko.

"Mengingat Indonesia dan Meksiko belum memiliki perjanjian dagang, maka perlu dicermati lebih lanjut produk apa saja yang memiliki kekhususan dan berdaya saing," kata Sunny.

Sebagai tindak lanjut pertemuan ini, ITPC Mexico City juga menerima kunjungan Konsul Kehormatan Indonesia di Cancun, Oswaldo Antonio Canto Marmol, dengan rekan bisnisnya, Florencio Madariaga dari Konsorsium Madariaga.

Konsorsium tersebut memiliki beberapa properti hotel, restoran, dan vila. Saat ini, mereka sedang mencari produk furnitur, dekorasi rumah, dan kain asal Indonesia.

Total perdagangan Indonesia-Meksiko pada Januari 2025 tercatat sebesar 209,6 juta dolar AS atau meningkat 5,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Meksiko tercatat sebesar 183,3 juta dolar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari Meksiko tercatat sebesar 26,3 juta dolar AS.

Baca juga: KBRI, ITPC Mexico City fasilitasi kerja sama bisnis Indonesia-Meksiko

Baca juga: Pemkot Batu lepas ekspor kotak ikan produk UMKM ke Meksiko

Baca juga: PT PPI buka pasar ekspor ke Meksiko lewat penandatanganan MoU

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025