Jakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan DKI Jakarta kembali menerapkan rekayasa lalu lintas pada sejumlah ruas jalan di Jakarta Barat menyusul adanya proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona-1 Paket 6 (Area 2-2) milik Dinas Sumber Daya Air (SDA).

"Sehubungan dengan evaluasi dan review pekerjaan, terjadi sejumlah perubahan titik lokasi pekerjaan dari yang sudah berjalan," ujar Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Hendry Sampurna saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Perhubungan DKI rekayasa lalin di lokasi proyek pengolahan air limbah

Adapun perubahan titik lokasi pekerjaan itu, yakni Jalan Pluit Karang Barat, Jalan Pluit Indah, Jalan Pluit Karang Utara, Jalan Pluit Karang Manis VII-Pluit Karang Sari VII - Pluit Karang Indah VIII, Jalan Latumenten l Jalan Jembatan Dua Raya.

Kemudian Jalan Pluit Karang Asri, Jalan Pluit Sakti, Jalan Pluit Kencana Raya, Jalan Pluit Karang Timur, Jalan Pluit Karang Indah Timur, Jalan Pluit Selatan, Jalan Jembatan Tiga Raya, Jalan Bandengan Selatan, Jalan Pangeran Tubagus Angke, dan Jalan Jembatan Besi 1.

Untuk menghindari kepadatan lalu lintas di Jalan Jembatan Tiga Raya dan Jalan Bandengan Selatan, kata dia, Dishub DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas dengan menggeser sementara separator busway.

"Akan dikembalikan setelah pekerjaan selesai," kata dia.

Baca juga: Dishub DKI rekayasa lalin di Jakbar karena adanya proyek JSDP

Baca juga: Pembangunan saluran air limbah di Jalan Cikini Raya rampung April 2025

Sedangkan pengerjaan JSDP di Jalan Jembatan Besi I, Dinas Perhubungan akan melakukan rekayasa lalin melalui Jalan Angke Jaya.

"Kemudian untuk kendaraan kecil atau warga sekitar dapat menggunakan Jalan Jembatan Besi II-Jalan Jembatan Besi III-Jalan Jembatan Besi IV dan Jalan Jembatan Besi V," ujar dia.

Hendry menyebut berdasarkan peta jaringan, pengerjaan telah dimulai pada Agustus 2023 sampai dengan Desember 2026 yang dilakukan secara bertahap.

"Jenis pekerjaannya itu ada test pit, soil investigation (penyelidikan tanah), pekerjaan galian, pekerjaan turap baja, pekerjaan road deck pada titik tertentu dan jacking, untuk galian ada arriving shaft dan driving shaft," kata Hendry.

Baca juga: Legislator DKI sebut proyek olah feses Zona 1 bisa atasi pencemaran

Dia menambahkan pengembalian kondisi jalan akan dilakukan usai proyek selesai, sehingga dapat dilintasi kendaraan.

"Kami mengimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan," kata Hendry.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025