Ini aksi yang mestinya dicontoh oleh semua pendaki baik di gunung manapun, kita salut pada dua personil Sispala Kurintji."
Jambi (ANTARA News) - Walhi Jambi mengapresiasi aksi dua orang anggota Sispala Kurintji SMA Pembangunan YPWI Jambi yang melakukan aksi pungut sampah di sepanjang jalur pendakian Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci saat mereka dan tim Walhi turun dari perkemahan tahun baru di Danau Gunung Tujuh yang berada di atas puncak ketujuh gunung tersebut.

"Kita mulanya hanya melakukan apa yang terlintas dengan spontan di kepala saat turun dari perkemahan di puncak itu di sepanjang jalur ada banyak sampah plastik maka selaku generasi yang peduli lingkungan langsung saja kita punguti dan kita bawa turun, tak disangka aksi ini justeru diapresiasi oleh anggota tim dan pendaki lainnya sehingga tak sedikit pula yang melakukan hal serupa," kata Ketua Sispala Kurintji SMA YPWI Pipit Yuliana di Jambi, Kamis.

Menurut dia, dirinya dan rekanya Abdul Hafis yang menjadi utusan sekolahnya mengikuti kemah bersama 30 orang sahabat Walhi lainnya dari berbagai lembaga pencinta alam, selama tiga hari pada momentum akhir tahun di puncak Gunung Tujuh pada 31 Desember 2014 hingga 4 Januari 2015, persoalan sampah khususnya sampai plastik yang tidak dapat diurai tanah dalam waktu yang cepat sampai saat ini masih menjadi masalah di gunung-gunung.

"Oleh karena itu, kesadaran kita muncul dengan sendirinya, kita sangat menyadari arti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di gunung yang kita daki karena gunung adalah tanah ketinggian dimana dari sanalah air meresap untuk selamanya menjadi sumber air bagi mata air sungai-sungai di bawahnya, kita tidak mau tempat resapan air itu terganggu sampah plastik karena dampaknya tentu akan sangat berentet dan berkepanjangan," kata Pipit.

Sementara rekannya Hafiz, menimpali dalam perjalanan turun dari kemah selama tiga hari di danau yang berada di puncak Gunung Tujuh tersebut pentingnya bagi pendaki untuk memiliki kesadaran menjaga kelestarian lingkungan tersebut, karena sudah semestinya bagi seorang pecinta alam mendaki gunung sudah bukan semata sebatas hobi.

"Bagi seorang pencinta alam mendaki gunung adalah wujud kepedulian kita pada alam lingkungan, menjaga kebersihan gunung dari sampah limbah adalah wujud kecintaan tersebut, karena seorang pencinta alam bukanlah seorang turis semata," kata dia.

Aksi pungut sampah saat turun gunung tersebut mendapat pujian dari ketua tim pendakian dan perkemahana akhir tahun sahabat Walhi Jambi, Abdullah yang menilai aksi tersebut mengandung nilai kesadaran tinggi terhadap kelestarian lingkungan yang diakuinya pada dewasa ini sudah sangat jarang dan langka dilakoni oleh para pendaki atau pencinta alam.

"Ini luar biasa, karena dapat menyindir kita-kita yang katanya sudah jadi pendaki senior tapi tak jarang membuang sampah sembarangan, tapi mereka yang masih anak SMA ternyata jauh lebih dewasa cara berpikirnya, ini tentunya juga berkat gemblengan instruktur atau guru mereka di sekolah, ini harus jadi semangat pencinta alam baru di tahun 2015 ini, khususnya di Jambi," kata Abdullah.

Senada dengan Abdullah, Kepala Lembaga Tour Operator "Kerinci Traveling" Ferdy Andrea juga menilai aksi tersebut sebagai sebuah aksi yang sangat menggugah dan layak dicontoh oleh para pendaki lainnya khususnya para pendaki yang masih usia remaja seperti mereka.

"Ini aksi yang mestinya dicontoh oleh semua pendaki baik di gunung manapun, kita salut pada dua personil Sispala Kurintji," katanya.

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015