Salah satunya dengan program pembelian gabah petani dengan harga yang baik
Klaten, Jawa Tengah (ANTARA) - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Prita Laura menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengatasi paradoks pangan yang terjadi di Indonesia, mengingat jumlah penduduk yang besar dan petani yang belum sejahtera.
Prita menjelaskan bahwa meskipun Indonesia memiliki hampir 280 juta penduduk yang membutuhkan pangan, sektor pertanian masih menghadapi tantangan besar, dengan petani yang belum merasakan kesejahteraan yang memadai.
"Masalahnya adalah petani kita kurang sejahtera, kita kemarin masih tergantung oleh impor. Nah paradoks-paradoks inilah yang secara konsisten dijawab oleh Presiden Prabowo. Salah satunya dengan program pembelian gabah petani dengan harga yang baik," kata Prita di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu.
Prita menyampaikan hal itu saat menghadiri panen raya yang dilakukan kelompok tani di Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dia menuturkan bahwa pemerintah, melalui kebijakan Presiden Prabowo Subianto berupaya mengatasi masalah itu dengan program pembelian gabah petani dengan harga yang lebih baik, guna meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi ketergantungan impor pangan.
"Sehingga kemudian jawaban kuncinya kesejahteraan petani bisa diselesaikan dengan ini," ucap dia.
Namun, lanjut Prita, dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, masih terdapat proses yang perlu dikalibrasi dan disesuaikan agar lebih efektif, serta menjawab berbagai tantangan yang ada di sektor pertanian Indonesia.
Prita Laura mengingatkan bahwa kebijakan ini bukan solusi instan dan perlu waktu untuk menghasilkan dampak yang diinginkan, sehingga tidak dapat langsung dicap gagal tanpa evaluasi menyeluruh.
"Tentunya dalam proses pelaksanaan masih ada proses-proses yang membutuhkan kalibrasi, tapi tolong Ini adalah sebuah proses jangan langsung dicap gagal, tapi tolong dilihat bagaimana keberpihakan Presiden untuk menjawab paradoks ini," ucap dia.
Presiden Prabowo, menurut Prita, menunjukkan keberpihakan yang nyata dalam menjawab paradoks pangan ini dengan memastikan harga gabah yang menguntungkan bagi petani dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Pemerintah berharap agar kebijakan itu dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi kesejahteraan petani dan menjamin masa depan yang lebih baik untuk sektor pertanian dan ketahanan pangan Indonesia.
"Karena bagaimanapun paradoks ini harus dijawab demi masa depan kita bersama," kata Prita.
Di tempat yang sama, Wakil Direktur Bulog Mayjen (Purn) Marga Taufiq memastikan seluruh hasil panen petani diserap oleh Bulog dengan mekanisme tim pengadaan maupun tim penjemputan yang langsung jemput bola ke petani.
“Bulog yang ada di hilir, sesuai dengan perintah dari Bapak Presiden yang tertuang dalam Asta Cita. Petani harus tersenyum ketika panen. Maka kita datang ke sini memastikan bahwa Bulog membeli dengan harga Rp6.500/kg,” kata Marga usai memantau panen raya tersebut.
Baca juga: Menko Zulhas bagikan MinyaKita gratis ke 1.500 warga di Bandung
Baca juga: Bulog serap 5.000 ton GKP di Solo Raya dukung ketahanan pangan
Baca juga: Prabowo pastikan kondisi pangan terkendali jelang Lebaran 2025
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025