Jakarta (ANTARA) - Upacara Melasti untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yang melibatkan 1.000 umat Hindu di Laut Segarajaya, Desa Segarajaya, Bekasi, Jawa Barat, berlangsung khidmat.
Koordinator Panitia Nyepi Kota Bekasi I Gede Darmayusa dalam keterangan di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa upacara Melasti umat Hindu tersebut dipimpin oleh Ida Pedanda Gde Sebali Waisnawa Mahardika, didampingi Ida Pandita Istri Puspasari.
Seribuan peserta merupakan umat Hindu dari Banjar Bekasi dan Banjar Hitakarma Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat. Melasti adalah kegiatan penting yang bukan sekadar seremonial, tetapi juga menekankan makna menjaga air dan lingkungan sebagai sumber kehidupan.
Baca juga: Umat Hindu Jabodetabek gelar Upacara Melasti di Pura Segara Cilincing
“Melasti di sumber mata air ini bentuk penghormatan terhadap air. Air sangat bermakna bagi kehidupan, oleh karenanya menjaga sumber air tentu tidak cukup hanya sebatas ritual saja. Mari kita sama-sama jaga air, jaga bumi dan sumber-sumber airnya,” kata I Gede Darmayusa yang sekaligus Kelian Banjar Bekasi.
Menurut dia, warga setempat antusias menyaksikan iring-iringan ribuan umat Hindu berbaris rapi atau dikenal dengan mepeed dan diiringi tari-tarian dan gamelan baleganjur di kawasan Pelabuhan Perikanan PPI Paljaya, Jembatan Cinta Muara Tawar pada Minggu pagi - siang.
Adapun puncak Upacara Melasti ini dilakukan dengan persembahyangan bersama. Ida Pedanda selaku pemimpin upacara diiringi perwakilan umat menaiki perahu menuju ke tengah lautan. Tujuannya untuk mengambil tirta amerta atau air suci dari tengah laut yang akan dibagikan kepada umat.
Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat Roni Sukmayapanji Kusuma mengapresiasi kepaduan dari panitia bersama petugas gabungan dan masyarakat setempat, sehingga penyelenggaraan Upacara Melasti di Desa Segarajaya itu berlangsung kondusif dan khidmat sama seperti tahun sebelumnya.
Roni menilai Melasti merupakan upacara penyucian jiwa, tidak hanya penting bagi umat yang merayakan, tetapi maknanya juga bermanfaat untuk semua kalangan, dimana menjadikan penyucian jiwa mengandung wawasan lingkungan dan mengartikan kebersihan dapat membawa kedamaian dan kebahagiaan.
“Kami mewakili Gubernur Jawa Barat mengucapkan apresiasi dan terima kasih, melalui kesempatan baik ini juga menyampaikan selamat menyambut Hari Raya Nyepi 1947,” kata Roni.
Baca juga: Upacara Melasti sambut Nyepi di Parangtritis dongkrak kunjungan wisata
Baca juga: Instansi di Bali libur tiga hari terkait Nyepi
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi I Gusti Made Rudhita.
Rudhita mengatakan bahwa kelancaran dan ketertiban acara ini adalah buah dukungan positif dari pemerintah dan warga setempat, khususnya di Desa Segarajaya, Bekasi.
“Kami mewakili umat Hindu mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah luar biasa memfasilitasi kami, mulai dari urusan perizinan. Tak hanya itu, berbagai macam fasilitasi dari Pemda Bekasi, terkhusus kepada manajemen PPI Paljaya di Desa Segarajaya dan warga nelayan di kawasan ini,” kata dia.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025