Jakarta (ANTARA) - Pebasket Dennis Clifford memutuskan gantung sepatu dari karier bola basket profesional seusai meninggalkan Rajawali Medan di pertengahan musim Indonesian Basketball League (IBL) Gopay 2025, menjadikan klub itu sebagai pelabuhan terakhirnya.
"Saya merasakan banyak cinta di klub ini dan berharap mereka bisa berkembang serta lebih baik lagi," kata pemain berkebangsaan Amerika Serikat (AS) itu sebagaimana dikutip dari laman resmi IBL, Senin.
Clifford mengaku keputusan pensiun setelah meninggalkan Rajawali menjadi sebuah kehormatan bagi dirinya dan momentum yang tepat untuk mengakhiri karier.
"Terima kasih untuk tim, fan, dan semua yang sudah mendukung saya selama ini," ujar pemain 33 tahun yang berposisi center itu.
Baca juga: Arif Gunarto: Pemain masih butuh waktu adaptasi dengan sistem saya
Baca juga: Pelatih Rajawali Medan: Ketahanan fisik jadi kendala
Clifford mengawali karier profesionalnya pada 2016, bersama Santa Cruz Warriors, tim afiliasi NBA G League milik Golden State Warriors, di mana ia mampu masuk ke dalam NBA G League All-Star Game 2017.
Sebelum bergabung dengan Rajawali Medan pada Desember 2024, pemain berpostur tubuh setinggi 2,15 meter itu pernah bermain di tim Alba Berlin (2017-2019), Igokea (2019), Delaware Blue Coats (2020), Rasta Vechta (2020-2021), dan Benfica (2021-2022).
Bersama Benfica pemain kelahiran Bridewater, Massachusetts, itu menjuarai Liga Bola Basket Portugal pada 2022.
Perjalanan karier terakhirnya di IBL tidak semulus yang diharapkan. Clifford bermain dalam 10 dari 13 laga bersama Rajawali Medan di IBL 2025.
Dia mengoleksi catatan rata-rata 11,3 poin per gim (ppg), 11,6 rebound per gim (rpg), 4,4 assist per gim (apg), dan 1,7 steal per gim (spg).
Namun, hingga memutuskan pensiun Maret ini, center itu belum sekali pun merasakan manisnya kemenangan bersama tim Rajawali.
Baca juga: Dirut IBL klaim kompetisi berjalan sengit hingga separuh musim 2025
Baca juga: RANS Simba Bogor penguasa IBL 2025 hingga separuh musim
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2025