Kuala Lumpur (ANTARA News) - Penggabungan tiga perusahaan perkebunan Malaysia untuk membentuk industri minyak kelapa sawit terbesar dunia senilai 31,4 miliar ringgit (sekira Rp86 triliun), demikian tercantum dalam rencana ambisius yang diumumkan Senin. Industri yang diberi nama Synergy Drive itu akan membeli aset dan kewajiban dari Sime Darby Bhd., Golden Hope Plantations Bhd. dan Kumpulan Guthrie Bhd., kata bank investasi terkemuka Malaysia, CIMB. Para analis menyatakan, penggabungan tersebut akan mendorong status Malaysia menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia sehubungan dengan meningkatnya persaingan di pasar regional. "Kami melihat nilai dalam pembentukan pemimpin global dalam perkebunan minyak kelapa sawit berpotensi total pendapatan senilai lebih dari 26 miliar ringgit, gabungan dari tenaga kerja 107.000 orang, dan total lahan perkebunan sekitar 600.000 hektar berlokasi di Malaysia dan Indonesia," kata Nazir Razak, Chief Executive Officer (CEO) dari CIMB Group, sebagai penasehat dari perjanjian itu. Nazir menyatakan, didasarkan pada harga nilai tukar saat penggabungan mencapai 5,25 ringgit per lembar, maka kapitalisasi pasar akan mencapai 31,4 miliar ringgit, sehingga menjadikannya perusahaan terbesar kelima di bursa efek Malaysia. Dengan total lahan perkebunan mencapai sekitar 600.000 hektar, ia mengemukakan, maka hal itu akan menguasai sekira enam persen dari pasokan minyak kelapa sawit dunia. Produksi minyak sawit Malaysia mencapai separuh dari total produksi dunia, dan sedang dalam jalur mencetak rekor baru 15,1 juta ton pada tahun ini sehubungan dengan kuatnya permintaan atas produksi pangan dunia, biodisel dan industri oleochemical. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006