Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Rizka Andalucia menyebutkan Indonesia aktif melakukan riset vaksin tuberkulosis (TB/TBC) di kancah global.
"Alhamdulillah, Bapak Menteri (Menkes RI Budi Gunadi Sadikin) karena keaktifan beliau di dunia internasional, beliau menjadi co-chair dalam TB Vaccine Accelerator bersama Menteri Kesehatan Brazil," kata dia melalui konferensi pers diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan langkah tersebut salah satunya ditandai dengan komitmen Indonesia sejak 2023, di mana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan TB Vaccine Accelerator Council untuk memfasilitasi pengembangan dan akses yang adil terhadap vaksin TB baru serta mendorong koordinasi dalam mencapai tantangan dan pengembangan vaksin TB.
Ia menjelaskan saat ini terdapat berbagai macam kandidat vaksin TB yang sedang masuk dalam tahap uji klinik, baik di global maupun di Indonesia, di mana Indonesia menjadi salah satu bagian penting dalam pengembangan vaksin, dengan mengikuti program uji klinik "Vaksin TB M72".
Ia menjelaskan saat ini, 1.800 orang di Indonesia telah mengambil bagian dalam uji klinik ini, di mana Indonesia menargetkan 2.000 orang untuk berpartisipasi dalam uji klinik "Vaksin TB M72".
"Kita menjadi satu-satunya site uji klinik yang ada di Asia bersama dengan negara-negara lain yang juga ada yaitu di Afrika Selatan dan di Afrika," ujarnya.
Dia berharap, uji klinik dapat selesai pada 2028 dan vaksinasi dapat mulai digencarkan pada 2029 kepada khalayak umum untuk mengentaskan kasus TB dari Indonesia.
Pengentasan TB dari Indonesia menjadi salah satu program pemerintah yang termaktub dalam Peraturan Presiden No 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TB.
Pada tahun ini, tingkat insiden TB di Indonesia berada pada 388 per 100.000 penduduk dengan kematian 49 per 100 ribu penduduk, dan diharapkan berubah menjadi 163 per 100 ribu penduduk, dan tingkat kematian yang menurun hingga 75 persen pada 2025.
"Saya percaya bahwa partisipasi aktif Indonesia dalam penelitian dan pengembangan vaksin TB ini tentunya sangat bermanfaat untuk memberantas TB baik di tingkat nasional maupun global," ujar dia.
Ia mengapresiasi para peneliti dan dokter Indonesia, serta seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam uji klinik "Vaksin TB M72" ini.
"Mari kita memperkuat kembali komitmen dan kolaborasi kita untuk mencapai tujuan eliminasi terhadap TB baik secara nasional maupun global," ucap Rizka Andalucia.
Baca juga: Menkes gencarkan penemuan kasus untuk eliminasi TB 2030
Baca juga: Pakar: Kandidat vaksin dan terapi jadi harapan RI kendalikan TB
Baca juga: Guru Besar UI kembangkan vaksin M72 untuk pengobatan TB lebih efektif
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025