Digitalisasi, diversifikasi acara, dan kolaborasi dengan sektor swasta, saya kira dapat menjadi langkah strategis untuk memastikan industri ini tetap berdaya saing
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim mengapresiasi langkah cepat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam mencari solusi untuk menyelamatkan industri event di Bali terkait kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
Dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang berdampak pada sektor MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions), banyak pelaku usaha dan tenaga kerja mengalami kesulitan.
"Industri event merupakan bagian integral dari ekosistem pariwisata Bali yang memberikan dampak ekonomi besar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Langkah pemerintah dalam mendengarkan aspirasi para pelaku industri dan mencari jalan keluar yang konkret sangat kami apresiasi. Sektor ini tidak hanya mendukung pariwisata, tetapi juga memberikan lapangan kerja bagi ribuan orang,” kata Chusnunia dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: 750 agenda MICE di Bali terdampak efisiensi dalam triwulan I-2025
Wakil rakyat yang membidangi perindustrian, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata, dan sarana publikasi menilai pemerintah melalui Kemenparekraf telah menunjukkan respons yang baik dengan membuka dialog bersama para pemangku kepentingan guna menemukan solusi yang berkelanjutan.
Dia juga menekankan bahwa keberlanjutan industri event harus menjadi prioritas dalam kebijakan pemulihan ekonomi. Ia mendorong agar ada mekanisme dukungan khusus bagi industri kreatif dan event organizer yang terdampak, termasuk insentif fiskal dan kemudahan akses pembiayaan.
“Saya tentu mendukung kebijakan yang berpihak kepada pekerja dan pelaku usaha, termasuk memperjuangkan anggaran yang lebih fleksibel untuk mendukung industri ini,” tambahnya.
Baca juga: Anggota Komisi VII DPR RI gelar sosialisasi terkait promosi pariwisata
Chusnunia berharap bahwa solusi yang sedang dirumuskan pemerintah tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga mampu menciptakan ekosistem yang lebih tangguh bagi industri event di masa depan.
"Digitalisasi, diversifikasi acara, dan kolaborasi dengan sektor swasta, saya kira dapat menjadi langkah strategis untuk memastikan industri ini tetap berdaya saing," ujar Chusnunia.
Sebagai bentuk komitmen, Chusnunia mengungkapkan akan terus memantau perkembangan kebijakan yang berkaitan dengan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia juga mengajak para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam merumuskan solusi terbaik.
“Mari kita bersama-sama menjaga keberlanjutan industri event di Bali agar tetap menjadi salah satu pilar utama ekonomi kreatif di Indonesia,” pungkasnya.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025